Rabu, 25 November 2015

Happy Teachers Day

          Awalnya aku tidak pernah menyangka jika akan masuk ke dalam dunia pendidikan lagi pada saat bangku perkuliahan ku. Ku kira yang berurusan dengan pendidikan untuk ku akan berhenti di masa putih abu-abu ku saja. Sebab pada saat aku lulus SMA yang tefikir di otak ku adalah aku akan meneruskan perkuliahan di bidang kesehatan yaitu sebagai bidan. Bahkan tak terlintas jika aku akan masuk kembali ke dalam dunia pendidikan yaitu sebagai seorang guru. Karena menurut ku saat itu yang terpenting bukanlah memikirkan diri ku sendiri, tapi juga memikirkan orang-orang di sekeliling ku yaitu keluarga ku.
            Pilihan ku untuk melanjutkan perkuliahan sebagai seorag bidan sudah menimbang banyak hal terlebih dahulunya. Pertama yang aku fikirkan jika aku kuliah kebidanan selulus perkuliahan nanti aku bisa langsung PTT di desa terpencil dan gajinya bisa aku gunakan untuk membantu perkulihan adik ku, kedua, jikapun tak ada penerimaan PTT, atau masa PTT itu telah selesai kakak ku dan juga suaminya yang bekerja sebagai tenaga medis yaitu dokter gigi mungkin bisa membawa ku untuk honor di tempat mereka bekerja sementara ada penerimaan tes PNS.
            Sungguh besar harap ku untuk bisa mewujudkan cita-cita ku itu. Namun sebuah perkara besar tiba-tiba terjadi. Saat itu memasuki tahun ketiga meninggalnya mama ku, di saat aku baru saja selesai UAN, dan belum lagi jelas duduk ku di bangku perkuliahan tiba-tiba aku mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan yaitu papa mengabari ku jika ia akan menikah. Saat itu aku yang di penuhi dengan semangat untuk memilih akademi kebidanan mana yang bagus untuk ku pilih tiba-tiba saja semangat ku hilang. Bahkan aku tak menghiraukan lagi aku akan berkuliah apa nantinya. Hingga aku melewatkan banyak tes penerimaan mahasiswa baru kebidanan saat itu. Aku masih terus larut dalam kesedihan dalam masa yang tak ku sangka-sangka. Hingga saat aku kembali tersadar ternyata penerimaan mahasiswa baru kebidanan semua telah selesai di laksanakan. Memang saat itupun aku tengah mengikuti tes snmptn dan sbmptn dari sekolah ku di perguruan tinggi negeri namun ternyata tiga kali aku mengikuti tes tak ada satupun yang lulus. Hingga pada tes jalur mandiri yang terakhir saat itu pagi-pagi sekali pengumuman hasil sleksi tes mandiri di umumkn dan lagi-lagi aku tidak lulus. Kecewa rasanya aku. Akbid yang aku dambakan tak dapat aku masuki dan universitas negeri jalus prestasipun tak dapat aku raih.
            Pagi-pagi itu juga aku meminta teman ku untuk menjemput ku ke kos kakak ku kami beranjak menuju sebuah kampus swasta untuk mengambil formulir pendaftaran, kebetulan dua kampus swasta itu masih membuka gelombang pendaftaran yang ke dua. Aku mengikuti tes gelombang kedua pada kedua kampus swasta itu. Di kampus pertama aku memilih jurusan pendidikan sosiologi sedangkan pada kampus yang kedua karena tidak memiliki jurusan sosiologi akupun asal memilih yaitu jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Dan ketika hasil sleksi penerimaan mahasiswa baru keluar ternyata aku lulus di kedua kampus swasta tersebut. Berdasarkan pertimbangan pilihan ku pun jatuh pada kampus yang pertama yaitu STKIP PGRI Sumatera Barat dengan jurusan pendidikan sosiologi. Selain karena uang semester pada tahun angkatan ku cukup terjangkau, jurusan yang terpilihpun adalah salah satu jurusan yang paling aku minati saat SMA dulu sebab yang aku tau saat SMA dulu yang namanya mata pelajaran sosiologi sangatlah menyenangkan tanpa banyaknya hitung-hitungan. Dan terbukti hingga hari ini. Aku sangat menikmati jurusan ku ini.
            Saat ini adalah tahun-tahun ketiga aku kuliah, aku sudah berada pada semester 5 pada jurusan pendidikn sosiologi di STKIP PGRI Sumatera Barat. Aku tengah di sibukkan dengan micro teaching saat ini. Rasanya aku seperti sudah menjadi seorang guru saja padahal aku masih dalam proses untuk menjadi seorang guru. Dan alhamdulillahnya dari semester satu sampai saat ini IP ku cukup baik nilai ku pun hanya ada A dan B tidak ada satu mata kuliahpun yang gagal dan mengulang untuk ku. Aku syukuri itu, semoga untuk kedepannya bisa aku pertahankan.
            Sekali lagi, selamat hari guru untuk guru-guru seluruh Indonesia khususnya untuk aku dan kamu. Semoga kita kelaknya bisa melahirkan putra dan putri bangsa yang berakal dan berilmu pengetahuan yang baik. Cakap budi juga pekertinya. Itu lah kita pahlawan tanpa tanda jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar