Selasa, 28 Juni 2016

Buka Puasa Bersama KIPA13

 


Rekan-rekan masa kecil ku kini telah beranjak dewasa, topik yang diperbincangkan pada acara buka puasa bersama hari ini pun sudah berbeda. Bukan lagi sekedar berbicara tentang kapan pulang, kapan berangkat, dan berapa lama libur, tapi mereka juga membicarakan kapan wisuda, kapan berumah tangga. Ulat bulu itu kini telah berubah menjadi kupu-kupu. Tak terasa kami sudah beranjak dewasa. Acara reuni yang istimewa, bahkan hingga waktu berlalu masih belum ada yang mau memulai untuk beranjak meninggalkan lokasi, semua masih asik dengan perbincangannya. Mungkin karena kami sudah lama tak berjumpa dan berkumpul bersama. Lihatlah betapa ramai yg menghadiri acara kali ini. Hy rekan-rekan masa kecil ku yang sudah beranjak dewasa saat ini, dari topik yang kita buka malam ini, tahun depan kemungkinan sudah banyak dari rekan-rekan yang wisuda insyaallah, dan yang sudah bekerja mungkin akan berumah tangga insyaallah. Tapi aku berharap kita masih tetap bisa berkumpul bersama dengan keseruan yang serupa lagi. Semoga masing-masing dari kita dihadapkan pada masa depan yang bahagia.

Sabtu, 25 Juni 2016

Holiday, Home Sweet Home : Pekanbaru



Setelah beberapa minggu menunggu dari awal libur semester ku. Akhirnya kali ini aku melanjutkan liburan menuju kota yang telah membesarkan ku, yaitu Pekanbaru. Perjalanan ke Pekanbaru kali ini bukan semata-mata untuk berlibur saja melainkan ada tujuan khusus lainnya yaitu berobat. Aku berniat akan berobat menggunakan kartu berobat yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat papa ku bekerja disana. Dengan menggunakan kartu berobat tersebut setiap karyawan dan keluarga karyawan tidak akan dikenakan biaya sepeserpun jika berobat pada rumah sakit yang telah di tunjuk oleh perusahaan.
Aku berangkat dari kota Padang ini sekitar pukul 08.00 pagi dengan menggunakan travel, keadaan kota Padang pagi itu tengah di guyur hujan lebat semalaman, membuat hampir seluruh kota Padang mengalami banjir yang cukup tinggi, sehingga membuat aktifitas ikut terhambat. Namun syukurnya selama perjalanan tidak ditemukan titik titik longsor. Hanya saja ada pepohonan dan tiang listrik yang tumbang dan itu sedikit menganggu perjalanan karena membuat jalan menjadi macet. Agak terlambat dari biasanya karena di jalan sempat terjebak macet, travel yang aku naiki baru sampai tujuan sekitar pukul 19.00 malam. Hal itu membuat aku tak bisa langsung berbuka puasa, dimobil aku hanya makan gorengan yang sebelumnya memang sudah ku beli saat dijalan. Takut-takut jika saat berbuka tiba travel masih belum sampai. Dan alhamdulillah berkat gorengan seadannya lapar ku sedikit tertunda. Sesampai di Pekanbaru aku menyempatkan untuk beristirahat di rumah semalam sebelum keesokkan harinya melanjutkan trip menuju kediaman adik sepupu ku yang berada di Pekanbaru kota. Keesokannya aku berangkat dari rumah menuju kediaman adik sepupu ku dengan menggunakan bus karyawan sekitar pukul 08.00 pagi. Membutuhkan waktu sekitar satu jam setengah dari rumah ku menuju Pekanbaru kota. Aku menghabiskan 2 hari di kediaman adik sepupu ku itu, dan kebetulan saat aku berkunjung adik sepupu ku yang merupakan mahasiswa kedokteran UNRI ini tengah libur kuliah sehingga ia memiliki sedikit waktu santai. Tak terasa hari sudah sore, adik ku terlihat tengah bersiap-siap akan menghadiri acara buka bersama di The Café The Premiere Hotel Pekanbaru, iapun mengajak aku untuk ikut serta bersamanya. Aku yang tak mengenal teman-teman kedokterannya itu membuat ku sedikit ragu untuk ikut bersamanya, namun adik ku tetap kekeh mengajak ku dan pada akhirnya akupun ikut bersamanya menghadiri acara buka bersama itu.


Keesokan harinya aku sudah harus pulang kerumah lagi. Dan baru akan kembali lagi ke Pekanbaru kota sekitar 2 hari lagi untuk melakukan cek up dan berobat seperti tujuan awal ku. Namun sebelum berobat ke rumah sakit terlebih dahulu harus meminta surat rujukan dari klinik. Sesampai aku dirumah, malamnya aku dan papa mengunjungi klinik yang juga telah ditunjuk oleh pihak perusahaan untuk meminta surat rujukan ke rumah sakit. Namun alangkah kecewa luar biasanya aku setelah di cek ternyata kartu berobat ku sudah expired dan harus diperbaharui dengan melengkapi beberapa persyaratan seperti KK, KTP dan karena aku adalah seorang mahasiswa akupun diminta untuk melampirkan surat keterangan aktif kuliah. Persyaratan yang terakhir itulah yang membuat rumit. Meminta surat keterangan aktif kuliah berarti mengharuskan aku ke kampus lagi. Dan itu kan membuat aku bolak balik. Karena menimbang waktu dan biaya akupun terpaksa lagi harus mengurung niat ku untuk berobat, semangat ku tiba-tiba hilang, rasanya aku pasrah saja pada tuhan untuk semua kemungkinan yang terjadi. Jika aku diharuskan berobat juga di Pekanbaru dengan menggunakan biaya pribadi sudah jelas aku akan menolaknya karena dikota kupun terdapat banyak rumah sakit dan dokter praktek yang cukup bisa diandalkan hanya saja yang diperlukan adalah uang. Yang pasti tidak sedikit.
Karena tak mendapatkan hasil apa-apa akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kota Padang lebih cepat dari rencana awal. Memang tujuan awal ku mengunjungi kota Pekanbaru tidak terlaksana namun aku mencoba mensyukuri setiap pilihan yang aku ambil. Dengan aku berkunjung ke Pekanbaru setidaknya aku jadi bisa melalui puasa ramadhan selama -+ seminggu bersama papa dan adik, aku bisa sahur dan buka bersama mereka. Seminggu adalah waktu yang lumayan lama untuk ku, karena biasanya aku hanya bisa melalui puasa ramadhan sekitar 3 hari bersama papa dan adik di kampung. Hal lain, dengan kunjungan ku kali ini aku seperti melihat kembali kebahagiaan yang pernah aku rasakan dulu ketika mama masih ada, meskipun saat ini aku merasa seperti ada yang kurang dan seperti ada yang hilang namun aku masih bisa melihat setiap sudut yang sama walaupun dengan keadaan yang berbeda. Inilah kehidupan, rahasia tuhan yang tak ada seorangpun mengetahuinya. Kami yang biasanya selalu bersama kini begitu sulit untuk mengatur waktu berjumpa.
Akupun kembali ke kota Padang dan melanjutkan liburan 3 hari lagi di kota Padang sebelum nantinya aku melanjutkan perjalan liburan menuju kampung halaman kota sakti alam Kerinci. Traveling memang salah satu hobi ku, tapi seandainya mama tau aku selalu traveling sendirian seperti ini, pasti mama akan memarahi ku berkepanjangan. Semoga saja Allah SWT senantiasa melindungi setiap langkah ku. Amin.

Selasa, 14 Juni 2016

Mengapa Aku Tidak Boleh Memikirkan Mu?



Bagaimana mungkin ia meminta ku untuk tidak memikirkannya, jika setiap detik yang terlintas difikiran ku adalah dirinya. Betapapun aku tau mungkin saat ini mencintai ku sudah menjadi sesuatu yang menyulitkannya dan  menyayangi kupun sudah menjadi sesuatu yang memaksanya, namun jikapun ia harus tau mempertahankannya dan memperjuangkannya adalah sesuatu yang juga tak mudah untuk ku tapi aku tak pernah merasa disulitkan apalagi merasa terpaksa. Aku memang seperti tengah bermain dengan gemelut hati ku sendiri, aku tak tau perasaan apa yang terlintas didalam hati ku ini. Aku berusaha menyembunyikan pilu ku hingga yang orang-orang lihat adalah senyuman terbaik ku, namun aku tak bisa menyembunyikan sendu ku jika fikiran ku mulai bermain dengan perasaan ku.
Kekasihku, untuk ku diri mu bukan hanya sekedar pendamping dan pengisi hari-hari ku, lebih dari itu dirimu membuat aku lebih berarti bukan saja untuk ku, untuk mu namun juga untuk orang-orang disekeliling ku. Aku memang telah kehilangan segala kebahagiaan dan garis kesenangan didalam hari-hari ku semenjak ibu tak lagi ada, namun semenjak bersama mu membuat aku merasa semua yang hilang telah kembali kepada ku. Aku kehilangan semangat untuk kuliah ku, namun saat aku memikirkan masa depan ku bersama mu maka aku kuliah, aku kesulitan untuk mendapatkan nilai-nilai bagus dalam masa kuliah ku namun karena memikirkan masa depan ku bersama mu aku berusaha agar tak menambah semester yang akan melambatkan wisuda ku, akupun kehilangan semangat untuk PL karena jaraknya yang jauh dan merasa itu akan melambatkan wisuda ku namun saat ku ingat jarak PL mu yang melebihi jauh jarak PL ku dan kamu mampu maka aku melanjutkan PL ku, aku berusaha memanfaatkan waktu PL dikampung dengan hal yang berguna untuk masa depan ku bersama mu yaitu melatih kemampuan memasak ku untuk mu, dan saat memasuki semester tua ku ini juga, aku kehilangan semangat untuk memulai menulis skripsi ku namun saat aku memikirkan masa depan ku dengan mu aku mencoba memulai untuk menulis walau tak sebagus tulisan mu, saat aku merasa apa yang aku tulis mungkin tak bisa sebagus tulisan mu, aku mencoba mengingat prestasi mu, diri mu mampu menyelesaikan kuliah mu hanya dalam 3,8 tahun lantas akupun bersemangat untuk bisa menyamai mu. Sekalipun dirimu merasa kehancuran didalam keluarga mu telah  menyulitkan hari-hari mu, perasaan, dan menghilangkan arah serta semangat mu ketahuilah sesungguhnya ada seseorang diluar sana yang menjadikan mu harapan dari sebuah keluarga masa depannya melebihi keluarga mu saat ini, ketahuilah ada seseorang yang sebenarnya diam-diam menjadikan mu semangat dari kerapuhannya, dan orang itu adalah aku. Seperti itu arti kamu didalam hidup ku, lantas mengapa diri mu meminta aku agar tidak memikirkan mu? Meminta agar aku tidak memikirkan mu sama saja diri mu menjatuhkan semangat ku.
           Akan ada masa ketika kita disibukkan oleh urusan masing-masing. Saat dimana cinta dan setia adalah taruhannya. Dan jarak tak lagi terasa ringan, kita akan dihantam oleh rasa yang tak karuan. Ada masa dimana aku mungkin akan lupa mengabari mu karena sibuk atau mungkin kamu yang tidak ingin membalas pesan ku karena banyaknya pekerjaan mu. Pada saat seperti itu kamu harus ingat, bagaimana kita telah melalui waktu yang tidak singkat. Dan kamu harus kembali percaya, ada hal yang masih saling mengikat di antara sibuknya dunia kita yang membuat kita untuk tetap saling memikirkan. Tidak ada yang membuat kita tetap kuat melalui semuanya, selain terus belajar menjaga dan percaya, kita punya tujuan yang sama. Apapun yang aku dan kamu lakukan saat ini adalah untuk kita dimasa depan nanti. Maka jangan meminta aku untuk tidak memikirkan mu, karena sama saja kamu meminta aku untuk menjatuhkan semangat ku.

Minggu, 12 Juni 2016

Siapa Yang Menabur Angin Akan Menuai Badai


Sekarang aku mengerti mengapa diatas dunia ini ada orang yang tidak melabuhkan hatinya sama sekali. Meskipun tuhan telah menggariskan jodohnya, namun ia enggan membuka hati bahkan untuk mencaripun ia tak mau. Hingga ia menghabiskan waktu dan menua sendiri. Mungkin karena diatas dunia ini ada sistem tabur-tuai. Apa yang ditabur dan itu yang akan dituai, siapa yang menabur angin tentu akan menuai badai, dimana seseorang akan memetik sendiri buah dari apa yang ia tanam dan penyesalan memang akan datang kemudian hari namun atas dasar cinta tidak ada sesuatu yang patut disesali. Kelamnya masalalu ternyata mampu membuat seseorang menutup hati serapat-rapatnya pintu. Mereka merasa segala kekurangan hanya miliknya, merasa tak ada yang dapat memahaminya. Dan sekarang mungkin akupun akan melalui itu. Tidak banyak yang akan mengerti mengapa. Sekarang baru aku tau bagaimana rasanya menjadi mereka, berada dalam situasi yang tiada pernah diinginkan oleh setiap wanita.
Aku yang membulatkan hati sebulat-bulatnya angka nol yang tidak memilki ujung. Aku yang memilih sendiri garis jodoh ku di luar garis jodoh yang tlah tuhan tentukan untuk ku, aku yang merasa sempurna bersamanya membuat aku mempercayai banyak hal kepadanya termasuk masa tua ku. Aku yang telah membulatkan tekat untuk hanya melabuhkan hati padanya dengan halal seusai S1 ku sepertinya itu hanyalah sebatas tekat yang juga tak berujung. Aku tak mendapatkan apapun hal yang dapat meyakinkan ku atas pengharapan ku, mungkin karena ia belum berani menjanjikan sesuatu kepada ku, namun yg ku mau bukanlah janji melainkan keyakinan hati. Keyakinan yang meyakinkan aku jika disini bukan hanya aku yang mencintai, berkorban, sabar, iklas, dan menanti. Sekarang aku mengerti mengapa menua sendiri menghabiskan hari dengan mengingat kenangan manis itu mampu membuat seseorang menutup rapat pintu hatinya. Sebab dengan seperti itu mereka hanya akan mengingat hal manis saja tanpa kembali mengulang kepahitan yg serupa.

Selasa, 07 Juni 2016

Marhaban Ya Ramadhan



Alhamdulillah, marhaban ya ramadhan, mohon maaf lahir dan batin. Ramadhan penuh berkah. Selamat berpuasa. Tak terasa sudah masuk bulan ramadhan lagi dan hari ini adalah hari kedua berpuasa. Selama aku kuliah di Padang biasanya setiap awal ramadhan aku selalu menyempatkan diri untuk pulang kampung dan sahur pertama bersama nenek dirumah. Selama ini menurut ku hal demikian adalah keharusan dan kebetulan selama ramadhan perkuliahan ku juga selalu diliburkan. Sama halnya kali ini, aku tengah libur kuliah, tidak ada kegiatan yang terlalu penting yang harus aku kerjakan disini, namun ramadahn kali ini aku memilih untuk tidak pulang kampung pada puasa pertama. Rasanya memang sedih sekali saat sahur dan berbuka puasa sendiri di negeri orang, apa lagi seisi kos ku ini semua tengah pulang kampung. Tapi ini adalah pilihan ku, semua aku pilih bukannya tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Belakangan aku merasa tidak fit, keadaan ku tidak baik-baik saja, masalah dirumah dengan istri papa silih berganti datang laporannya kepada ku, masalah dalam hubungan ku juga tak kunjung usai bahkan memanjang, belum lagi jika aku pulang kampung aku akan merepotkan nenek, terlebih saat memasak. Maklum jika sudah dirumah dan ada yang mengurusi biasanya cenderung berat tangan untuk bekerja apalagi nenek juga tidak membolehkan aku membantunya. Dengan begitu aku yang merasa tidak enak. Selain itu aku juga tengah menimbang bahwa seusai lebaran nanti aku akan melaksanakan PL di kampung selama 5 bulan yang berarti akan lama lagi aku kembali mengunjungi negeri malin kundang ini, masih ada rasa sayang untuk beranjak dari sini walau hanya 5 bulan. Hidup ku mungkin memang sudah ditakdirkan untuk selalu kerepotan, tapi aku tidak mau jika sampai merepotkan orang lain. Memikirkan semua hal itu terkadang memusingkan ku. Aku tidak pernah percaya orang lain selain ibu jika untuk bercerita hal semacam itu. Untuk itu pulalah aku memilih berpuasa disini sembari aku juga menenangkan fikiran, karena disini aku merasa memilki dunia ku sendiri. Beban fikiran memang tengah menyulitkan ku belakangan ini, hal tersebut membuat ku kehilangan fokus.

Dan malam ini adalah hasil dari kepusingan ku belakangan ini. Aku terjatuh dikamar mandi, disaat aku baru selesai memasang lampu kamar mandi dan akan turun kelantai dari atas bak yang berjarak cukup tinggi. Masih terdapat cahaya dikamar mandi yaitu bayangan dari ruang tidur walaupun agak redup. Aku masih bisa melihat pijakan cukup baik saat naik, namun saat akan turun aku sampai salah memijak. Awalnya aku akan turun dengan menginjak closet tapi yang terpijak justru lantai dasar yang jaraknya jauh dari ketinggian ku diatas bak. Alhasil aku terjatuh, terbalik, dengan posisi kepala yang sampai kelantai duluan dan terlebih dulu kepala ku terbentur ke keramik dinding kamar mandi. Aku lupa posisi kaki ku bagaimana. Karena benturan yang cukup keras membuat aku syok dan panik apalagi saat aku memegang kepala bagian atas belakang aku merasa sudah tak sama rata lagi. Ternyata kepala ku benjol besar sekali dan sangat sakit. Aku meninggalkan kamar mandi dan berlari menuju ruang tidur, aku menangis sejadi-jadinya, aku takut ini membahayakan keselamatan ku. Benar-benar hilang akal ku bagaimana mungkin bak yang setinggi itu aku tak nampak jaraknya dengan lantai. Inilah aku jika terlalu banyak fikiran. Aku berfikir, sebegitunya aku dipusingkan oleh masalah-masalah ku hingga aku kehilangan fokus ku. Dan untungnya aku tidak mengalami patah tulang. Orang pertama yang aku hubungi adalah kekasih ku. Karena aku tau ia tak akan langsung mengangkat telepon ku, akupun mengirimnya sms terlebih dulu. Aku sampai mengagetkannya tadi, dalam isak ku, aku bercerita padanya dan dari intruksinyalah aku langsung mencari batu es dan mengompres kepala ku. Tapi ternyata aku juga merasakan sakit pada bagian lain yaitu pinggang, kaki, dan tangan ku, semua tampak memar dan bengkak. Ceroboh sekali aku malam ini, semoga keadaan ku cepat membaik.