Selasa, 13 September 2016

Aku Jatuh Cinta Lagi



 

Terhitung sudah dua bulan lebih aku mengajar disekolah itu, aku sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru ku, terlebih dengan siswa dan siswi ku. Mereka terlihat mulai nyaman dengan keberadaan ku. Berlahan akupun ikut larut dengan dunia ku; dunia baru bersama orang-orang baru itu. Ya, aku jatuh cinta lagi, sebuah rasa yang aku kira tak akan pernah singgah lagi kepada ku. Aku jatuh cinta lagi pada mereka yang membuat aku mempunyai alasan untuk tidur malam lebih cepat dari biasanya, aku jatuh cinta lagi pada mereka yang membuat aku bersemangat untuk bangun lebih pagi dari biasanya, aku jatuh cinta lagi pada mereka yang menghargai ku dengan cara yang sederhana. Dan mereka adalah siswa siswi ku. Yang setiap hari bersama ku dan menjadi alasan aku untuk lebih kuat, lebih tegar dan lebih sabar lagi.
Tak ku pungkiri namanya anak-anak tentu tak semua yang sedewasa yang aku harapkan. Dari sekian banyak siswa siswi mungkin hanya beberapa yang mau diarahkan oleh ku, yang bisa diam dan fokus saat aku mengajar dan menerangkan, tapi dari yang beberapa itulah aku merasa ada, merasa berguna, dan aku merasa tak sia-sia ibu menguliahkan aku pada universitas itu. Sesungguhnya tak perlu dengan cara yang mewah dan wah jika ingin merasa bahagia. Selama ini aku terbiasa membahagiakan diri ku dengan semua hobi-hobi ku. Traveling, eating, hunting aku mengabiskan banyak uang hanya untuk mencari kebahagiaan, namun ternyata tak perlu melangkah sejauh itu. Cukup hanya dengan bersama mereka orang-orang baru itu aku sudah sangat merasa bahagia.
Ntahlah, akupun bingung apa yang aku fikirkan ini sehingga menjadikan mereka sebagai tombak kebahagiaan dan semangat ku saat ini, tapi yang jelas bersama mereka aku seperti dibawa larut dengan kerinduan akan keluarga ku sendiri, dengan papa, mama dan adik laki-laki ku yang seusia mereka, dengan semua yang berlahan telah melangkah menjauh dan pergi dari ku. Tapi ternyata dari semua masalah, kesulitan dan ujian tuhan masih sangat menyayangi ku seolah tak perduli dengan banyaknya dosa pada diri ku. Sebab ia masih sudi melimpahkan kebahagiaan yang luar biasa kepada ku dengan cara yang sesederhana ini.
Dan bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta lagi, catuh cinta kepada mereka yang selalu menyapa pagi ku, mereka yang jika bertemu dengan ku bisa menyalami ku hingga lebih dari satu kali. Mereka yang suatu hari sempat menyapa lembut lamunan panjang ku. Sedikit bercerita. Hari itu usai ulangan harian, aku terdiam sejenak dalam pemikiran panjang atas lamunan masalah yang berseteru didalam batin ku. Aku mencoba menyeimbangkan kondisi dengan situasi ku, namun ternyata gemelut batin ini justru terbaca oleh salah seorang siswi ku. Aku lupa siapa namanya yang jelas hari itu dia telah membuka banyak hal dari dalam pemikiran ku. Ditengah usaha ku yang sedikit menesahi mereka karena mulai membuat fikiran dan perasaan ku menjadi semakin kacau. Maka datanglah seorang siswi menghampiri meja ku. Ia bertanya pada ku “ibuk sedang banyak masalah? Ibuk bersedih?” Akupun menjawabnya “iya, kenapa?” Dengan spontannya siswi ku itu mencoba sedikit untuk menguatkan aku “kami ada kata-kata untuk ibuk” “apa?” Tanya ku penasaran, “buk, apa yang membuat ibuk bahagia pertahankan, dan apa yang membuat ibuk bersedih tinggalkan” oh tuhan ini lah dia siswi kelas 1 SMA ku yang memilki pemikiran sedewasa ini. Mungkin apa yang ia ucapkan pada ku sudah cukup sering terbaca oleh aku bahkan kita semua di sosial media, tapi aku tak pernah terfikir untuk mencerna lebih dalam makna dari kata-kata semacam itu. Namun kali ini, luar biasa. Lagi-lagi aku hanya bisa terpesona pada semua scenario tuhan yang telah mempertemukan aku dengan mereka yang berhasil membuat aku jatuh cinta lagi dan bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta lagi, pada mereka ini. Mereka yang sudah ada dalam sulitnya semester tua ku. Terimakasih sudah menjadi pelipur lara ku. Aku selalu mendoakan semoga semua yang hari ini aku ajari masa SMA nya suatu hari nanti kelak akan menjadi orang-orang yang sukses, berguna dan membanggakan keluarga. Amin.