Jumat, 26 Februari 2016

Happy Birth Day To Me 21 Years



Alhamdulillah, barakallah fii umrik. Selamat ulang tahun untuk ku yang ke 21 tahun. Terimakasih kepada Allah SWT atas setiap nikmat yang engkau berikan kepada ku. Untuk papa yang ontime banget ngucapin ucapan selamat ulang tahun pada ku (00.02) terimakasih banyak, my beloved lovely  yang melupakan hari ini, aku cukup sedih dan kecewa sekali. Tapi anggap saja ini adalah balasan untuk keselahan ku di hari ulang tahun mu yang lalu. Namun aku berterimakasih pada mu karena sudah mencoba mengingat hari ini walaupun diri mu bukan orang pertama yang mengucapkan ucapan selamat ulang tahun pada ku seperti apa yang aku harapkan. Untuk teman baik ku yang lagi sibuk-sibuknya proposal terimakasih sudah meluangkan waktu untuk datang ke Padang dengan surprise kue dan kadonya. Dan teman baru ku beserta patner terimaksih juga kadonya. Untuk teman-teman kuliah ku yang juga ikut melupakan hari ini, aku menjadi sangat sedih dan kecewa, tapi aku mengerti mengapa teman-teman ku itu sampai melupakan hari ini, tak lain karena kesibukan kami pada proposal skripsi masing-masing. Namun terimakasih juga untuk lemparan telornya, meskipun aku tidak menyukai hal semacam itu dan itu adalah lemparan telor pertama seumur hidup yang aku peroleh di hari ulang tahun ku. Dan untuk semua teman-teman yang mengirimkan ucapan di sosmed ku sekali lagi terimakasih banyak, maaf jika tak terbalas satu persatu oleh ku. Doa special di hari ulang tahun ku ini ialah semoga aku di limpahkan segala kebaikan dan di jauhkan dari segala keburukan. Amin.

Jumat, 12 Februari 2016

Bukan Tentang Bagaimana Kita Berbuat Baik Pada Orang Lain, Tapi Tentang Bagaimana Orang Lain Dapat Melihat Kebaikan Yang Kita Lakukan


Seminggu yang lalu IPK perkulihan baru saja keluar di portal akademik ku. Dan syukur alhamdulillah IPK ku kali ini naik, jauh lebih baik, dan sangat memuaskan, ini adalah IPK paling tinggi yang aku peroleh selama perkuliahan ku, yaitu 3,75. Dan IPK tertinggi ke dua di kelas ku. Tidak ada kata-kata indah yang dapat aku rangkai untuk mengungkapkan kebahagiaan ku kali ini selain dari kata syukur kepada allah SWT. Aku tak menyangka ternyata aku bisa melalui masalah dan kesulitan yang datang dan pergi silih berganti menghampiri ku pada semester lalu, dan hasilnyapun jauh lebih baik dari apa yang aku perkirakan. Seperti apa yang pernah aku posting sebelumnya, ujian luar biasa sempat datang pada ku di semester lalu, aku di landa sakit yang tak berkesudahan bahkan hingga hari ini, hubungan ku dengan kekasih ku pun saat itu tengah menggantung, keuangan yang sulit, pengeluaran yang banyak dengan pemasukan yang sedikit, tugas-tugas kuliah yang menumpuk, dan ku kira dengan masalah dan kesulitan  tersebut aku akan berhenti di tengah perjuagan ku tapi ternyata allah kembali menyemangati ku dengan cara seperti ini dan tiba-tiba aku tersadar dari banyak keluhan yang aku lontarkan karena sesungguhnya aku tidak benar-benar sendirian, allah selalu memudahkan urusan ku meski setelah kesulitan ku.
Namun sepertinya ujian memang belum berakhir di situ untuk ku. Beberapa hari lalu, tepatnya Selasa malam (09 Februari) aku di hadapkan pada sebuah musibah yang sempat membuat pilu hati ku. Malam itu, berniat ingin menolong seseorang untuk membeli jilbab dan al-qur’an, akupun mengunjungi satu persatu pertokoan yang menjual jilbab dan al-qur’an yang ada di sekitar tempat tinggal ku. Terhitung ada 8 toko yang aku kunjungi malam itu dan aku memperoleh 2 jilbab sorong dan 1 al-qur’an. Setelah mendapatkan barang-barang yang ku cari akupun bergegas meninggalkan pertokoan dan mengantarkan jilbab-jilbab dan al-qur’an tersebut pada yang memesannya. Sepulang dari mengantarkan kiriman pesanan itu, saat aku ingin membeli martabak Bandung dan mengambil uang di dalam dompet barulah di sana aku menyadari bahwa aku telah kehilangan dompet ku yang berisikan uang @348.900, STNK, SIM, ATM, Kartu Perpustakaan. Aku tidak sadar di mana keberadaan dompet ku, ntah jatuh di jalan, tinggal di toko, atau memang aku telah kecopetan. Tak berfikir panjang aku kembali mendatangi satu persatu toko yang tadinya aku kunjungi saat berbelanja tapi tak satupun pegawai toko melihat keberadaan dompet ku, bahkan pada kunjungan ku yang ketiga keesokan harinyapun tetap tidak ada yang menemukan dompet ku tercecer di pertokoan mereka. Berharap jika akan ada yang menemukan dompet ku, maka akupun meninggalkan nomor telepon di semua toko yang telah aku kunjungi malam itu. Aku meminta agar pihak toko mau menghubungi ku jika ada yang menemukan dompet ku ataupun kartu-kartu yang ada di dalam dompet ku.
Sepertinya dompet ku memang benar-benar hilang tanpa aku tau bagaimana kronologinya dompet tersebut bisa hilang dari ku. Dan sekarang yang menjadi permasalahannya bukan lagi tentang dompet yang hilang, melainkan tentang bagaimana cara ku bertahan di kota ini tanpa uang, dan bagaimana pula dengan kartu-kartu ku yang telah hilang, berdasarkan informasi yang aku peroleh, untuk mengurus kembali kartu-kartu yang hilang tersebut aku harus mengunjungi kantor samsat, polres, dan meminta surat keterangan hilang, serta harus langsung mengikut sertakan diri ku saat pembuatan ulang kartu-kartu tersebut. Sungguh luar biasa ujian yang kali ini datang kepada ku. ATM hilang, buku rekening aku tinggalkan di kampung halaman, uang yang tersisa di tangan hanya @10rb, ingin pulang kampung jalan di Muara Labuh, Solok Selatan tengah rusak parah terputus akibat longsor beberapa hari lalu, belum lagi jadwal kuliah dan tugas-tugas tengah penuh sehingga aku tidak bisa meliburkan diri dari perkuliahan. Benar-benar buntu fikiran ku, tidak ada yang dapat menolong ku selain dari pada diri ku sendiri. Aku sempat menelepon papa, namun papa memarah-marahi ku, seolah sangat menyalahkan ku, bahkan hingga hari ini papa belum kembali menghubungi ku walau hanya sekedar menanyakan bagaimana makan ku, ada atau tidak aku makan, uang siapa yang aku pinjam, bagaimana dengan kartu-kartu ku. Aku mencoba mencari jalan keluar sendiri dan menghubungi salah seorang mamak ku yang memiliki ilmu yang lebih dari orang biasa, tapi ada satu jawaban yang aku terima yang cukup membuat aku tersipu sangat malu, ya malu kepada sang pencipta. Mamak ku mengatakan ia akan mencoba melihat keberadaan dompet ku namun mamak meminta aku untuk sholat hajat. Tiba-tiba aku terdiam, air mata menetes di pipi ku, tak lama akupun terisak, sungguh malu rasanya aku, hingga usia ku saat ini, bahkan aku tak tau bagaimana caranya sholat hajat, apa bajaan sholat hajat, dan kapan sholat hajat itu di laksanakan. Karena yang aku tau sholat hajat sering di lakukan berjamaan sehingga untuk individu aku tidak begitu memahaminya. Sungguh sedih luar biasa rasanya hati ku. dan sekarang aku tau, jika ada yang salah dari diri ku. Dan hari itu yang tersisa di tangan hanya dua lembar uang @5rb, tak ada yang dapat ku beli dengan uang segitu, namun ternyata ada saja yang masih baik kepada ku, teman baik ku meminjamkan ku uang untuk makan hari itu, lalu kemana perginya orang-orang terdekat ku? Bahkan orang tua ku.

Sehari berlalu dari hari itu. Keesokan harinya di hari Kamis pagi, hp ku berdering, ternyata dosen ketua jurusan menelepon ku. Ku fikir ada hal apa, karena tak biasanya aku di telepon oleh dosen. Ternyata dosen ku itu mengabari bahwa ada seseorang yang mencari ku, seseorang itu mengantarkan kartu-kartu ku yang hilang beberapa hari lalu. Syukur Alhamdulillah, masih rezeki ku. Semua kartu yang ada di dalam dompet kembali kepada ku, walaupun uang yang ada di dompet hilang. Ternyata pagi itu ada yang menemukan kartu-kartu ku di jalan pada saat maraton, karena melihat kartu-kartu tersebut masih aktif, penemupun berinisiatif mengantarkan ke kampus ku karena data ku di perantauan yang ada di dompet itu hanya kartu perpustakaan saja, sedangkan untuk STNK dan SIM menggunakan alamat kampung halaman ku. Setelah semua kartu kembali kepada ku, aku melihat semua masih dalam keadaan baik-baik saja padahal sehari sebelum itu di kota ku ini di landa hujan yang sangat lebat, aku berfikir bagaimana jadinya jika kartu-kartu itu hanyut oleh air hujan, masuk kedalam got, dan basah. Namun Alhamdulillah syukur ku kepada mu ya allah tuhan ku. Engkau masih memudahkan urusan ku. Terimakasih ukhti yang sudah berbaik hati mau mengantarkan kartu-kartu ku yang di temukan di jalan langsung ke kampus ku. Kartu-kartu ini jauh lebih penting dari pada nominal uang yang hilang.
Ada pelajaran berharga yang aku peroleh dari musibah kehilangan dompet beserta isinya yang menimpa ku beberapa hari lalu ini, jika sesungguhnya dalam hidup bukan hanya sekedar tentang bagaimana kita berbuat baik pada orang lain, tapi tentang bagaimana orang lain dapat melihat kebaikan yang kita lakukan, karena pada kenyataannya orang yang kita bela di saat susahnya belum tentu membela kita di saat susah, mana orang yang hanya ada di saat senang, dan mana orang yang juga ada di saat sedih, mana teman yang benar-benar teman dan mana pasangan yang benar-benar pasangan. Allah maha baik atas segala petunjuknya bahwa sebenarnya ada seseorang yang kita anggap baik ternyata tidak jauh lebih baik dari apa yang kita anggap. Kita sanggup berpuasa untuk menolong mereka, namun mereka belum tentu mau berusaha untuk mengembalikan kepunyaan kita. Tak apa-apa namanya juga manusia !

Senin, 08 Februari 2016

Happy Holiday


Hay, what up gengs, sudah sebulan ne aku gak ngeposting apa-apa di blog, bukannya lagi malas nulis ya, tapi kebetulan kemarin hp lagi rehat di service center, jadi aku kehilangan jaringan hotspot wi-fi. Dan kebetulan juga beberapa minggu ini aku sedang menghabiskan waktu libur semester ganjil ku. Libur semester kali ini pihak kampus ku hanya memberikan jatah libur selama 2 minggu, tapi aku menambah libur dengan mengambil jatah di awal perkulihan karena memang biasanya kalau di awal perkulihan masih banyak dosen yang belum masuk atau dosen yang masuk hanya sekedar perkenalan dan pembahasan RPS saja. Seminggu pertama aku menghabiskan liburan di kampung halaman ku Kerinci, Sungai Penuh. Kemudian selanjutnya aku meneruskan rute liburan selama dua hari di kota Padang lagi sambil mengambil HP ku yang baru saja selesai dari masa tehatnya. Dua hari di Padang dengan keadaan yang saat itu cukup ekstrim, karena sedang terjadi badai membuat aku bergegas melanjutkan rute liburan berikutnya. Awalnya aku berencana ingin mengunjungi papa ku di Pekanbaru dari Padang ini sekaligus aku ingin cek up konsultasi dokter di RS Pekanbaru, tapi karena menimbang banyak hal papa tidak mengizinkan ku untuk berkunjung ke Pekanbaru yang seharusnya Pekanbaru juga merupakan tempat ku berlibur di saat libur semester datang, karena rumah di Pekanbaru juga rumah ku, walaupun sedikit banyak aku sangat mengerti bagaimana keadaan keluarga ku saat ini, hanya saja kadang aku berfikir “kok ada ya orang tua yang seperti tak merindukan anaknya?”, karena aku melihat jika teman-teman ku biasanya sebelum libur di mulai orang tua mereka justru sudah sibuk menelepon menanyakan kapan pulang dan berapa lama libur, namun untuk ku malah terbalik. Tak mau larut dalam kekecewaan dan kesedihan akupun mencoba menepis hal itu dan dengan hanya bermodalkan tekat dan nekat untuk pertama kalinya sendirian, kedua kalinya dari Padang, dan keempat kalinya seumur hidup aku melanjutkan rute liburan menuju kota Jambi, tepatnya di Muara Bulian, kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi untuk mengunjungi kekasih ku dan melalui liburan yang tersisa ini bersamanya karena memang sudah 3 bulan ini juga kami tidak bertemu, cukup ekstrim memang karena rute perjalanan yang aku tempuh kali ini belum begitu familiar oleh ku, dan syukur alhamdulillah aku selamat pulang dan perginya.
Hari Senin malam 25 Januari aku beranjak meninggalkan kos ku di Padang menggunakan taksi yang sudah aku telepon terlebih dahulu menuju loket bus tujuan Jambi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kos ku. Awalnya aku sempat berniat ingin menaiki travel apv  saja, namun salah seorang kakak kos ku menyarankan ku untuk menaiki bus saja, karena mengingat aku perempuan, sendiri, perjalanan malam hari, sebab jika di bus suasananya cukup ramai sehingga tidak begitu menghawatirkan, hitung-hitung cari aman saja. Pagi-pagi sekali di hari Selasa sekitar pukul 04.30 aku sudah sampai di Muara Bulian, aku sempat kebingungan dimana alamat yang aku cari. Yang aku tau hanya nama jalannya saja namun tak tau lokasinya dimana. Supirnyapun seperti kebingungan mengarahkan ku karena nama alamat yang aku sebutkan ternyata sama seperti nama alamat yang ada di kota Jambi. Buspun berhenti di depan sebuah RS yang awalnya aku kira alamat yang aku maksud sudah terlewatkan namun ternyata aku belum sampai di alamat yang aku maksud. Untung saja supirnya baik karena melihat aku perempuan seorang diri ia melanjutkan perjalanan sedikit lagi dan berhenti pas di simpang jalan yang aku maksud dan di sana teman ku yang baik hatinya sudah menunggu sendirian dengan menggunakan motornya. Aku akui wonder women banget teman ku yang satu ini, di luar masih gelap, sepi, dingin, tapi ia berani keluar dan menunggu ku di tepi jalan persimpangan menuju kosnya. Aku jadi tak enak baru datang sudah merepotkan. Sedari hari Selasa pagi hingga Minggu malam aku tinggal di kosan teman ku itu, selama berada di sana aku di layani dengan sangat baik dan ramah olehnya apa lagi urusan perut alias makanan aku sampai benar-benar tak enak rasa sudah merepotkan dia. Karena sudah cukup lama tinggal di sana dan aku juga sudah mulai segan dengan ibuk kosnya, akupun mengunjungi teman sekolah ku dulu yang saat ini juga berkuliah di Muara Bulian. Jadi Minggu malam itu hingga Rabu malam aku tinggal di kosan teman ku yang satunya lagi. Jarak rumah antara mereka berdua juga tidak begitu jauh. Maka jumlah keseluruhannya adalah 9 hari, ya pada rute liburan kali ini aku menghabiskan waktu selama 9 hari berada di Muara Bulian.
            Tidak sia-sia perjalanan dan kunjungan jauh ku dari Padang karena selama aku di Muara Bulian kekasih ku, keponakannya, dan kakaknya selalu mengikut sertakan aku di saat mereka akan mengunjungi kota Jambi walau hanya sekedar menemani keponakan kekasih ku berlatih tenis meja saja. 1, 2, 3, 4, 5 hari di Muara Bulian aku sedikit merasakan kejenuhan karena rute liburannya tidak berubah-rubah. Liburan kali inikan judulnya adalah quality time (temu kangen), setau ku biasanya qualiy time itu selalu di manfaatkan untuk moment-moment indah yang jarang dan hanya sekali-sekali seperti pergi makan, jalan-jalan, belanja, nonton, foto-foto, senang-senang dan itu semua hanya berdua. Namun untuk aku dan kekasih ku hingga seminggu aku berada disana aku belum melewati hal semacam itu. Karena aku mulai suntuk dengan rute yang itu-itu saja, tanpa di ajak, akupun mengajaknya (jadi terbalik mana yang cewek mana yang cowok :D) untuk mengambil hari Selasa 02 Februari sebagai hari quality time untuk aku dan kekasih ku itu (hanya berdua). Siang Selasa itu juga aku dan kekasih ku mengunjungi kota Jambi dari Muara Bulian. (Sedikit banyak dan aku rasa memang banyak ada kekecewaan yang aku rasakan pada quality time kali ini, namun tak perlu aku ceritakan, cukup tau saja, karena ini juga cerita bahagia jadi aku rasa kesedihan, kekecewaan yang sama tak perlu di ceritakan.)
Lanjut cerita sesampai di Jambi kami memutuskan berhenti di sebuah rumah makan atau restaurant yang berada di Jalan Pratu Satir, no 90, Kebun Kopi, Jambi untuk sweet lunch. RM kali ini lokasinya sangat unik. Temanya adalah taman dengan menu utamanya adalah bebek jadi nggak salah ya kalau nama RM ini biasa di sebut “Duck tale park them restaurant (RM Duck Tale)” Jambi. Menu yang di sajikan sangat banyak namun hidangan utamanya adalah bebek seperti nama RM nya. Tapi bagi yang tidak suka bebek juga bisa memesan menu lain, di RM ini juga di sediakan menu ayam, sedangkan untuk minuman juga terdapat banyak pilihan. Harga yang di tawarkan juga tidak terlalu menguras kantong, paling tinggi harga yang di tawarkan adalah kisaran Rp 45.000,- kebawah namun aku lupa menu apa itu. Karena saat itu aku dan kekasih ku memesan menu ayam cabe hijau @18k, ayam goreng kalasan @18k, juice buah naga @20k, teh manis hangat @6k. Rasa, harga, dan suasana pada RM ini nyatu banget karena tidak hanya suasananya yang cantik dan indah, tapi harga yang di tawarkan pada setiap menunya juga sebanding dengan rasa yang disajikan. Ayam di goreng sangat renyah sehingga saat di gigit kriuk-kriuknya langsung terasa, aku rasa untuk menu bebek bagi yang tidak menyukai bebek mungkin akan menyukai bebek jika bebek yang di sajikan juga di goreng renyah seperti menu ayam. Bagi yang bingung mau cari lokasi lunch, dinner, quality time yang sweet dan berkesan mungkin RM Duck Tale yang berada di kawasan Kebun Kopi ini bisa menjadi pilihan untuk kalian gengs. Berikut adalah hasil jepretan selfie ku saat sweet lunch besama yang tersayang kekasih ku. 


            Tak terasa ternyata sudah sore saja kamipun meninggalkan RM Duck Tale dan beranjak menuju Menara Gentala Arasy Jambi yang berada di samping Ramayana Jambi, lokasinya sangat mudah di cari dan untuk penduduk kota Jambi tentunya semua mungkin sudah sangat mengenal lokasi ini. Aku dan kekasih ku memilih memarkirkan kendaraan di Ramayana saja untuk faktor keamanannya dan sedikit berjalan kaki menuju Gentala Menara Arasy. Ini nih rute yang banyak menghasilkan jepretan nan elok dari FG handal ku kekasih tercinta. Tapi nggak bisa semua aku post ya foto-fotonya banyak banget. Karena bukan hari libur jadi saat aku dan kekasih ku berkunjung suasana di Menarapun tidak terlalu sesak. Sehingga aku dengan mudah menemukan pose-pose yang sweet saat berfoto ria. 



             Haripun beranjak malam. Aku dan kekasih ku bergegas meninggalkan Menara Gentala Arasy untuk kembali ke Muara Bulian, takut-takut jika akan kemalaman sampai di Muara Bulian karena mengingat jarak Jambi dan Muara Bulian adalah sejaman. Sesampai di Muara Bulian, eits.. aku tidak langsung pulang ke kos teman ku. Masih sempat-sempatnya aku mengajak untuk berhenti makan pecel lele tapi yang di pesan pecel ayam :D (ngajak ya, bukan di ajak, haha). Memang kalau udah urusan perut kadang suka lupa waktu deh. Selesai makan barulah kekasih ku mengantarkan aku kembali ke kosan teman ku. 
            PUAS BANGET untuk hari Selasa itu, yang begitu baru namanya QUALITY TIME, berkesan, bermakna, dan hanya berdua. Tapi apa nggak ada yang mau ngucapin “Tft (thanks for today) ke aku gitu? Cuma sayang aja masak tunggu di ajak terus, kapan ngajak? Kapan-kapan! Haha. Tapi nggak apa-apa, aku bukan tipekal cewek manja yang suka nyusahin pasangan, yang kemana-mana tunggu di ajak, yang beli apa minta di bayarin, minta ini, minta itu, begini dan begitu, karena aku tidak menuntut pasangan ku untuk sama seperti pasangan orang lain. Toh kalau pasangan ngerti pasangan pasti pahami. Kalau nggak ngerti ya nggak akan memahami. Setiap orang pasti punya harga diri masing-masing kok, punya image yang harus di jaga, dan punya rasa malu yang ada batasnya. So simple, aku cukup tau saja. Yang penting diri ku, pengertian ku, pemahaman ku, harga diri ku, image ku, rasa malu ku, dan semua tetap terjaga.
            Hari berikutnya Rabu. Aku sudah mulai packing nih karena malamnya aku sudah harus kembali lagi ke kota Padang untuk melanjutkan aktivitas ku seperti biasa yaitu kuliah, proposal skripsipun sepertinya sudah menanti ku di kampus :D. Karena di Muara Bulian tidak terdapat loket bus yang ingin aku naiki. Kekasih ku pun mengantarkan dan menemani  ku menuju BBC Muara Bulian untuk menunggu bus dari arah Jambi yang lewat menuju Padang atau biasa di sebut naik di jalan. Tapi kalau naik di jalan begini kita jadi nggak bisa milih bangku apa lagi milih duduk di bagian depan ya gengs, untuk yang mabuk perjalanan mungkin hal semacam ini sangat beresiko, lebih baik pesan tiket dan naik dari loket saja untuk jaga-jaga karena perjalannnyakan cukup jauh.
            Nah itulah sedikit cerita dari libur semester ganjil ku kali ini. Sangat mengesankan semoga aku nggak kapok untuk berlibur ke Muara Bulian lagi. Dan terimakasih banyak waktunya untuk kekasih ku tercinta, kakak ku, keponakan ku, teman-teman ku. Happy holiday, happy long weekend. Tft. I love u somuch all.