Selasa, 10 November 2015

Teruntuk Kekasih Ku : Penyesalan





Kali ini aku akan meluruskan sedikit jawaban dari tanda tanya besar yang ada di fikiran ku selama hampir seminggu ini. Kado pemberian ku itu memang telah di terima kekasih ku. Tapi ada satu hal yang membuat aku teramat sangat sedih dan kecewa sekali rasanya saat ini, ia tidak mengabari ku apa-apa. Aku yang awalnya bersemangat mulai dari mengumpulkan uang sisa belanja untuk membeli kado itu, hingga membungkus kado yang besar dan sempat membuat aku kuwalahan harus menghias bungkus kado itu seperti apa, bahkan hingga saat mengantarkan kado itu ke loket di tengah hujan lebat dan akupun harus rela merasakan sakit kepala yang luar biasa karena nekat menerobos hujan lebat itu. Ku fikir tindakan ku ini akan menimbulkan kesan yang baik untuknya di hari ulang tahunnya ini dan membuatnya bahagia, tapi ternyata sepertinya aku salah :’(. Justru sesampainya kado itu pada dia, jangankan berterimakasih, mengabari jika paket telah ia terimapun tidak. Dia seperti tidak ingin tau apa-apa dengan ku saat ini. Apakah tidak terlintas di fikirannya untuk sekedar menghubungi ku menanyakan pada ku dari mana aku dapatkan uang untuk membeli kado itu, dari loket apa aku mengirim kado itu, bagaimana aku ke loket, atau dengan siapa aku ke loket, apa aku tau jalan ke loket, dan kapan aku mengantarkan kado itu ke loket? Mungkin dia tidak cukup peka dengan hal yang bagi aku yang awam ini hal semacam itu pantas untuk ia tanyakan pada ku.
Dan diskomunikasi itupun berlanjut hingga hari ini. Telah hampir seminggu ini tak ada komunikasi antara aku dan kekasih ku itu dan di kepala ku pun sudah timbul tanda tanya besar, karena memang sudah 5 hari ini aku tidak mendapatkan kabar apa-apa darinya. Bukan karena aku tidak menghubunginya, atau nomornya yang tidak aktif, tapi karena memang telepon dan sms ku tidak di responnya sama sekali. Hampir setiap hari aku meneleponnya mulai dari aku bangun tidur di pagi hari hingga aku akan tidur lagi malam harinya, sehari aku bisa meneleponnya hingga lebih dari 500 kali jika keadaan ku di selingi dengan waktu kuliah, bisa di hitung kalau lima hari sudah berapa kali aku mencoba menghubunginya apa lagi jika ada hari libur aku bisa menghabiskan waktu seharian di rumah hanya untuk mencoba meneleponnya untuk mendapatkan kejelasan ada apa sebenarnya dan apa yang telah aku lakukan hingga ia sebegitu marahnya pada ku. Maklumlah aku sendiri mengakui terkadang mulut ku sakin nyerocosnya sering aku lupa kalau kata-kata yang aku keluarkan kasar dan tindakan ku sakin lebainya kadang juga aku sering lupa jika aku bertindak konyol. Belum puas karena belum mendapatkan kejelasan apa-apa aku masih terus menghubunginya, terkadang teman-teman ku melihat kegiatan yang aku lakukan di sela perkulihan ku itu, tidak hanya satu orang yang menegur ku untuk berhenti menghubunginya namun aku justru berdalih mengatakan “tidak apa, aku hanya senang menganggunya, nanti juga batrai hpnya akan habis dan hp nya akan mati sendiri” sembari ku teruskan meneleponnya tanpa ada respon apa-apa. Orang lain saja kasihan pada tindakan konyol ku ini, lantas mengapa ia sepertinya tak kasihan, begitu tega, dan tak merasakan iba atas tindakan ku ini. Sempat sekali ia mengangkat telepon ku, hanya sekali itu, awalnya aku senang karena ia mengangkat tapi justru setelah ia mengangkat tidak ada sepatah katapun yang ia ucapkan pada ku, ia hanya diam, bahkan aku mendengar ia berbicara pula di sana dengan keponakannya dan aku dibiarkannnya berbicara sendiri, memanggilnya, mengucapkan salam, bahkan ia tak menjawab salam ku padahal menjawab salam itu wajib dan mengucapkannya yang sunah. Astagfirullahalazim, remuk hati ku, pilu rasanya, beberapa hari aku memikirkannya, aku memikirkan apa kesalahan ku, memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah ini tapi ternyata ia di sana seperti tidak memikirkan perasaan ku, bertindak semaunya seumpama aku tak punya hati dan perasaan yang harus di jaga. Bisa kalian bayangkan rasanya hati ku saat ini, sangat remuk. Mengingat peristiwa ini berawal sejak ulang tahunnya tempo hari.
Nasib baik kemarin aku mengirimkannya sms berkali-kali walau aku fikir ia tidak akan membalasnya, tapi ada satu sms ku yang ternyata menyinggung tetang kesalahan ku yang membuatnya semarah ini pada ku dan ia pun terpancing untuk membalasnya, aku sedikit lega karena balasan smsnya itu akhirnya menjawab mengapa ia seperti ini pada ku. Dari banyak argument ku tetang penyebab ia mendiami ku, ternyata memang ada satu yang benar, yaitu ia marah pada ku karena hari itu aku tidak mengucapkan ucapan ulang tahun langsung di telepon padanya karena ia sudah menunggu ucapan dari ku hingga larut malam. Dan untuk hal itu, memang aku akui aku tidak mengucapkan ucapan ulang tahun padanya secara langsung dari telepon.
Awalnya, jauh dari hari ulang tahun mu, aku sudah berencana akan memberi mu surprise. Aku sudah berfikir dan berancang-ancang tindakan apa yang harus aku lakukan yang dapat menimbulkan kesan baik untuk mu, membuat mu menyukai tindakan ku itu, dan membuat mu merasa bahagia karena tindakan ku yang berkesan di hari ulang tahun mu itu. Maka timbullah sebuah ide yang menurut ku akan membuat senang hati mu. Yaitu aku mengirimkan mu kado dan juga ikut dalam perencanaan pemberian kue ulang tahun yang akan diberikan oleh kakak mu, mulai dari bentuk kue, warna kue, bahkan pita hijau yang menjadi hiasan kue tersebut, semua tak lepas dari arahan ku. Dengan surprise itu aku berharap bisa menepis jika LDR tidak menjadi jarak untuk merayakan sebuah moment spesial. Hingga ide itupun aku laksanakan. Namun terjadi sedikit kendala di saat aku mengantarkan kado itu seperti apa yang telah aku tuliskan pada postingan ku tanggal 6 yang lalu. Tapi tak perlu di bahas untuk semua hal itu yang terpenting perasaan ku ketika itu sangat bersemangat dan bahagia sekali karena berhasil mengiriminy kado. Kado itu awalnya akan ku kirim di hari Seninnya dari pos karena ku fikir jika di kirim Senin hari kamis akan sampai, namun kakaknya menyarankan aku mengirim dari loket saja jadi aku baru mengirimnya pada hari Kamis sore. Dan sampai pada hari Jumat pagi pas di hari ulang tahunnya.
Untuk sedikit menimbulkan kesan romantis layaknya pemberian surprise pada umumnya, aku memang tidak mengucapkan selamat ulang tahun di telepon pada jam 00.00, karena di kado yang aku kirim itu telah aku selipkan kertas yang berisikan ucapan selamat ulang tahun. Dan aku telah mempostingkan moment pada hari ulang tahun mu itu pada sosial media milik ku seperti twitter, bbm, dan blog ku ini. Memang tidak ku ucapkan di fb karena yang aku tau kamu tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan seperti status fb dan mungkin juga postingan ini.
Namun saat aku mengirimi mu kado dengan menyelipkan kertas dengan ucapan selamat ulang tahun itu yang terbayang difikiran ku saat itu adalah sesampainya kado itu pada mu, kamu akan terkejut, bahagia, dan bertanya-tanya pada ku serta langsung menelepon ku mengabari jika kado itu telah di tangan mu dan di saat kamu menelepon itulah aku akan ucapkan dengan mesra ucapan ulang tahun itu langsung pada mu. Menurut informasi yang aku peroleh siang itu kado yang aku kirim telah kamu terima, lama ku menunggu namun kamu tak mengabari ku juga, lantas aku bersimpatik untuk menelepon mu saja siang itu. Tapi tiba-tiba kakak mengatakan jika ia sedang di perjalanan menuju Jambi bersama mu. Lalu akupun mengurungkan niat ku untuk menelepon mu siang itu karena aku berfikir mungkin dirimu yang menyupir, karena biasanya jika kamu sedang menyupir kamu tidak bisa di telepon dan jikapun bisa tentu aku tak bisa berbicara lama-lama di telepon. Jadinya siang itu aku membatalkan rencana untuk menelepon, paket teleponpun terbuag sia-sia sembari ku lanjutkan dulu jam perkuliahan ku. Aku menunggu malam untuk menelepon mu, jam sudah menunjukkan jam 20.00 malam, fikiran ku mungkin diri mu sudah di rumah, tapi ternyata saat kakak mengabari ku ia masih berada di bandara Jambi dan baru saja selesai mengambil kue ulang tahun yang telah kami desaign bersama. Terpaksa ku tunda lagi meneleponnya, ku tunggu hingga ada waktu yang tepat yaitu di saat santai mu. Dan dua jam kemudian aku langsung menelepon mu lagi karena biasanya dua jam itu cukup untuk perjalanan dari jambi ke Muara Bulian. Saat itu jam sudah menunjukkan jam 22.00. Dua jam lagi tanggal 6 itu berlalu, namun di sanalah aku mulai resah mengapa engkau tak mengangkat dan justru mematikan telepon ku. Tapi karena aku masih sangat ingin menelepon mu akupun terus mencoba bahkan hingga 5 hari berikutnya. Seperti cerita ku pada postingan tanggal 6 yang lalu, aku mencoba berfikir positif mungkin malam itu kamu lelah seharian perjalanan sehingga kamu tertidur lebih awal dan paginya saat aku kembali menelepon kamu masih tak menganggkat mungkin karena tidur terlalu malam hingga kamu harus bangun kesiangan, itulah yang terlintas di fikiran ku saat itu.
Hari itu tanggal 6 telah berlalu, jujur di dalam hati ku, aku merasakan kekecewaan yang sangat luar biasa sekali. Aku tak dapat mengucapkan selamat ulang tahun pada mu langsung ditelepon hari itu meskipun aku telah mencoba menghubungi mu hari itu. Ternyata tindakanku mempertimbangkan kesibukan mu yang menyebabkan aku harus menunggu malam untuk menelepon mu hari itu juga telah salah, dan hal itu juga yang menjadi penyebab kamu begitu marah pada ku, seharusnya hari itu jikapun aku tau kamu sedang menyupir seharusnya aku tetap menelepon mu walau akan menganggu mu, setidaknya aku tidak akan merasa sekecewa ini, karena jam tidak akan bisa di putar lagi. Aku mengerti apa yang engkau rasakan, seandainya kejadian ini di balikkan pada ku aku mungkin akan merasa kecewa juga. Tapi hari itu aku bukannya hanya berdiam diri saja, aku telah melakukan sesuatu yaitu menghubungi mu bahkan hingga lima hari berlalu tapi engkau tak menjawab telepon ku. Seandainya malam itu walaupun sudah malam kamu mau mengangkat telepon ku mungkin itu memang akan terlambat tapi setidaknya itu akan sedikit lebih baik dari pada tidak sama sekali. Aku tak menyalahkan mu, karena ini aku akui kecerobohan ku. Apa yang engkau rasakan saat ini sedang aku rasakan juga, mengingat dari jauh-jauh hari aku telah menyiapkan surprise untuk mu bahkan pada awalnya aku sangat bersemangat dan bahagia sekali karena akan mengirimi kado hingga pada saat mengantarnya aku harus melalui hujan lebat. Namun pada kenyataannya jua, apa-apa yang aku anggap benar ternyata tidak selalu benar juga untuk mu, mungkin juga untuk orang lain. Karena memang hingga saat ini aku merasa ada satu yang tidak tersampaikan oleh ku mengenai hari ulang tahun mu yaitu ucapan langsung dari ku, walaupun di kado itu telah aku selipkan kertas ucapan namun memang akan berbeda kesannya ucapan yang di tulis dengan yang di ucapkan langsung, dan aku snagat merasakan hal itu. Sekarang usahaku menjadi terasa sia-sia, rasanya jika waktu bisa di putar dan aku tau akan menjadi seperti ini, maka aku akan menangis di tengah hujan lebat di saat aku menuju loket mengantarkan kado itu untuk mu. Bagi ku cara mu mendiami ku dan memikirkan perasaan sepihak saja seperti ini adalah hukuman yang sangat berat dan membuat aku teramat sangat sedih sekali di bandingkan kamu harus menamparku berkali-kali.
Seharusnya juga di sadari jika ada dua hati yang bermain di sini, ada yang berjuang dan yang diperjuangkan. Kekecewaan mu itu jugalah kekecewaan ku, karena lebih dari itu aku sudah jauh hari menyiapkan segalanya untuk mu. Dan perlu di ketahui untuk tanggal 03 saja aku selalu mengingatnya setiap bulan, padahal anniversary itu hanya moment sekali setahun tapi bagi ku hitungan bulan, lantas bagaimana dengan moment ulang tahun mu yang sekali setahun? Aku tidak pernah melupakan moment ulang tahun mu, karena untuk ku moment itu bukan hanya spesial untuk mu tapi juga untuk ku, itulah mengapa aku sampai memiliki ide semacam ini yang awalnya aku anggap benar dan akan berkesan baik untuk mu hingga ide konyol ku sendiri inilah yang memupuskan semangat ku.
Pilu rasanya aku. Tak bisa ku berfikir lurus saat ini bahkan saat menyetrika bajupun tak siap untuk ku, dan baju di lemaripun tak tersusun rapi lagi oleh ku. Keadaan semacam ini sangat membelanggu hati ku.
Namun inilah cinta, pada dasarnya saling melengkapi, dan tak ada seorang insanpun yang sempurna di muka bumi ini, ntah itu fisik, ucapan, dan tindakan. Semua pernah melakukan kecerobohan, kekonyolan, dan kesalah, tapi tak banyak kesalahan yang disengaja karena pada dasarnya kesalahan itu dilakukkan karena tidak di sengaja. Aku sangat menyesal dengan kecerobohan ku kali ini. Tak tau bagaimana cara untuk memulihkan keadaan ini. Yang bisa ku lakukkan adalah menjadikan ini sebagai pelajaran berharga untuk ku. Bahwa tidak selalu yang kita anggap benar lantas benar pula untuk orang lain.
Tapi untuk kamu sosok yang telah bertahun-tahun bersama ku, kamu mengetahui segala sesuatu yang mungkin orang-orang tak tau dari ku. Mulut ku kadang kasar tindakan ku mungkin kerap senonoh sehingga tak jarang tanpa aku sadari aku telah melakukan kesalahan. Aku sangat menghormati mu bukan hanya sebagai kekasih ku tapi juga sebagai rekan dalam hidup ku, karena memang dirimu yang paling dekat dengan ku di bandingkan keluarga ku, kamu bisa membuat nyaman diri ku dalam apapun keadaan ku. Namun tolong hargai jugalah rasa hormat ku. Mengertilah aku, juga tindakan konyol ku, aku hanya ingin kamu tau ini aku, aku yang mencintai mu, tak jarang aku menurunkan rasa malu ku untuk meredamkan amarah mu, namun sepertinya etika baik ku mungkin tak selalu dapat di pahami oleh mu. Aku tak pernah melihat kamu yang seperti ini kepada ku, ini jauh dari seperti apa yang aku tau dari mu, aku tau kamu sangat menyayangi ku, kamu tidak akan pernah tega memperlakukan aku seperti ini, dan itulah mengapa kamu baru memperlakukan aku seperti ini untuk yang pertama kali, mungkin memang karena aku terlalu mebuat mu kecewa dan bersedih kali ini. Namun aku percaya dari tindakan ku yang salah ini masih ada paling tidak satu yang bisa berkesan dan bermakna untuk mu, tak hanya hal negatif tapi juga masih ada hal positif yang bisa kamu lihat dari tindakan ku ini. Mohon tolong mengertilah aku dan maafkan aku atas kesalahan yang membuat mu semarah ini pada ku. Sungguh aku teramat sangat menyesal telah kecewakan mu dan membuat mu bersedih. Semoga terketuk pintu hati mu untuk bisa mengerti, dan mau menghubungi ku. Aku merindukan mu. :’(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar