Kali ini aku
akan meluruskan sedikit jawaban dari tanda tanya besar yang ada di fikiran ku
selama hampir seminggu ini. Kado pemberian ku itu memang telah di terima
kekasih ku. Tapi ada satu hal yang membuat aku teramat sangat sedih dan kecewa
sekali rasanya saat ini, ia tidak mengabari ku apa-apa. Aku yang awalnya
bersemangat mulai dari mengumpulkan uang sisa belanja untuk membeli kado itu,
hingga membungkus kado yang besar dan sempat membuat aku kuwalahan harus
menghias bungkus kado itu seperti apa, bahkan hingga saat mengantarkan kado itu
ke loket di tengah hujan lebat dan akupun harus rela merasakan sakit kepala
yang luar biasa karena nekat menerobos hujan lebat itu. Ku fikir tindakan ku
ini akan menimbulkan kesan yang baik untuknya di hari ulang tahunnya ini dan
membuatnya bahagia, tapi ternyata sepertinya aku salah :’(. Justru sesampainya
kado itu pada dia, jangankan berterimakasih, mengabari jika paket telah ia
terimapun tidak. Dia seperti tidak ingin tau apa-apa dengan ku saat ini. Apakah
tidak terlintas di fikirannya untuk sekedar menghubungi ku menanyakan pada ku
dari mana aku dapatkan uang untuk membeli kado itu, dari loket apa aku mengirim
kado itu, bagaimana aku ke loket, atau dengan siapa aku ke loket, apa aku tau
jalan ke loket, dan kapan aku mengantarkan kado itu ke loket? Mungkin dia tidak
cukup peka dengan hal yang bagi aku yang awam ini hal semacam itu pantas untuk
ia tanyakan pada ku.
Dan
diskomunikasi itupun berlanjut hingga hari ini. Telah hampir seminggu ini tak
ada komunikasi antara aku dan kekasih ku itu dan di kepala ku pun sudah timbul
tanda tanya besar, karena memang sudah 5 hari ini aku tidak mendapatkan kabar
apa-apa darinya. Bukan karena aku tidak menghubunginya, atau nomornya yang tidak
aktif, tapi karena memang telepon dan sms ku tidak di responnya sama sekali.
Hampir setiap hari aku meneleponnya mulai dari aku bangun tidur di pagi hari
hingga aku akan tidur lagi malam harinya, sehari aku bisa meneleponnya hingga
lebih dari 500 kali jika keadaan ku di selingi dengan waktu kuliah, bisa di
hitung kalau lima hari sudah berapa kali aku mencoba menghubunginya apa lagi
jika ada hari libur aku bisa menghabiskan waktu seharian di rumah hanya untuk
mencoba meneleponnya untuk mendapatkan kejelasan ada apa sebenarnya dan apa
yang telah aku lakukan hingga ia sebegitu marahnya pada ku. Maklumlah aku
sendiri mengakui terkadang mulut ku sakin nyerocosnya sering aku lupa kalau
kata-kata yang aku keluarkan kasar dan tindakan ku sakin lebainya kadang juga
aku sering lupa jika aku bertindak konyol. Belum puas karena belum mendapatkan
kejelasan apa-apa aku masih terus menghubunginya, terkadang teman-teman ku
melihat kegiatan yang aku lakukan di sela perkulihan ku itu, tidak hanya satu
orang yang menegur ku untuk berhenti menghubunginya namun aku justru berdalih
mengatakan “tidak
apa, aku hanya senang menganggunya, nanti juga batrai hpnya akan habis dan hp
nya akan mati sendiri” sembari ku teruskan meneleponnya tanpa ada respon
apa-apa. Orang lain saja kasihan pada tindakan konyol ku ini, lantas mengapa ia
sepertinya tak kasihan, begitu tega, dan tak merasakan iba atas tindakan ku
ini. Sempat sekali ia mengangkat telepon ku, hanya sekali itu, awalnya aku
senang karena ia mengangkat tapi justru setelah ia mengangkat tidak ada sepatah
katapun yang ia ucapkan pada ku, ia hanya diam, bahkan aku mendengar ia
berbicara pula di sana dengan keponakannya dan aku dibiarkannnya berbicara
sendiri, memanggilnya, mengucapkan salam, bahkan ia tak menjawab salam ku
padahal menjawab salam itu wajib dan mengucapkannya yang sunah.
Astagfirullahalazim, remuk hati ku, pilu rasanya, beberapa hari aku
memikirkannya, aku memikirkan apa kesalahan ku, memikirkan bagaimana cara untuk
menyelesaikan masalah ini tapi ternyata ia di sana seperti tidak memikirkan
perasaan ku, bertindak semaunya seumpama aku tak punya hati dan perasaan yang
harus di jaga. Bisa kalian bayangkan rasanya hati ku saat ini, sangat remuk.
Mengingat peristiwa ini berawal sejak ulang tahunnya tempo hari.
Nasib baik kemarin
aku mengirimkannya sms berkali-kali walau aku fikir ia tidak akan membalasnya,
tapi ada satu sms ku yang ternyata menyinggung tetang kesalahan ku yang
membuatnya semarah ini pada ku dan ia pun terpancing untuk membalasnya, aku
sedikit lega karena balasan smsnya itu akhirnya menjawab mengapa ia seperti ini
pada ku. Dari banyak argument ku tetang penyebab ia mendiami ku, ternyata
memang ada satu yang benar, yaitu ia marah pada ku karena hari itu aku tidak
mengucapkan ucapan ulang tahun langsung di telepon padanya karena ia sudah
menunggu ucapan dari ku hingga larut malam. Dan untuk hal itu, memang aku akui
aku tidak mengucapkan ucapan ulang tahun padanya secara langsung dari telepon.
Awalnya, jauh
dari hari ulang tahun mu, aku sudah berencana akan memberi mu surprise. Aku
sudah berfikir dan berancang-ancang tindakan apa yang harus aku lakukan yang
dapat menimbulkan kesan baik untuk mu, membuat mu menyukai tindakan ku itu, dan
membuat mu merasa bahagia karena tindakan ku yang berkesan di hari ulang tahun
mu itu. Maka timbullah sebuah ide yang menurut ku akan membuat senang hati mu.
Yaitu aku mengirimkan mu kado dan juga ikut dalam perencanaan pemberian kue ulang tahun yang akan diberikan oleh kakak mu, mulai dari bentuk kue, warna kue, bahkan pita hijau yang menjadi hiasan kue tersebut, semua tak lepas dari arahan ku. Dengan surprise itu aku berharap bisa menepis
jika LDR tidak menjadi jarak untuk merayakan sebuah moment spesial. Hingga ide
itupun aku laksanakan. Namun terjadi sedikit kendala di saat aku mengantarkan
kado itu seperti apa yang telah aku tuliskan pada postingan ku tanggal 6 yang
lalu. Tapi tak perlu di bahas untuk semua hal itu yang terpenting perasaan ku
ketika itu sangat bersemangat dan bahagia sekali karena berhasil mengiriminy
kado. Kado itu awalnya akan ku kirim di hari Seninnya dari pos karena ku fikir
jika di kirim Senin hari kamis akan sampai, namun kakaknya menyarankan aku
mengirim dari loket saja jadi aku baru mengirimnya pada hari Kamis sore. Dan
sampai pada hari Jumat pagi pas di hari ulang tahunnya.
Untuk sedikit menimbulkan kesan
romantis layaknya pemberian surprise pada umumnya, aku memang tidak mengucapkan
selamat ulang tahun di telepon pada jam 00.00, karena di kado yang aku kirim itu
telah aku selipkan kertas yang berisikan ucapan selamat ulang tahun. Dan aku
telah mempostingkan moment pada hari ulang tahun mu itu pada sosial media milik
ku seperti twitter, bbm, dan blog ku ini. Memang tidak ku ucapkan di fb karena
yang aku tau kamu tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan seperti status
fb dan mungkin juga postingan ini.
Namun saat aku
mengirimi mu kado dengan menyelipkan kertas dengan ucapan selamat ulang tahun
itu yang terbayang difikiran ku saat itu adalah sesampainya kado itu pada mu,
kamu akan terkejut, bahagia, dan bertanya-tanya pada ku serta langsung
menelepon ku mengabari jika kado itu telah di tangan mu dan di saat kamu
menelepon itulah aku akan ucapkan dengan mesra ucapan ulang tahun itu langsung
pada mu. Menurut informasi yang aku peroleh siang itu kado yang aku kirim telah
kamu terima, lama ku menunggu namun kamu tak mengabari ku juga, lantas aku
bersimpatik untuk menelepon mu saja siang itu. Tapi tiba-tiba kakak mengatakan
jika ia sedang di perjalanan menuju Jambi bersama mu. Lalu akupun mengurungkan
niat ku untuk menelepon mu siang itu karena aku berfikir mungkin dirimu yang
menyupir, karena biasanya jika kamu sedang menyupir kamu tidak bisa di telepon
dan jikapun bisa tentu aku tak bisa berbicara lama-lama di telepon. Jadinya
siang itu aku membatalkan rencana untuk menelepon, paket teleponpun terbuag
sia-sia sembari ku lanjutkan dulu jam perkuliahan ku. Aku menunggu malam untuk
menelepon mu, jam sudah menunjukkan jam 20.00 malam, fikiran ku mungkin diri mu
sudah di rumah, tapi ternyata saat kakak mengabari ku ia masih berada di bandara
Jambi dan baru saja selesai mengambil kue ulang tahun yang telah kami desaign bersama. Terpaksa ku tunda lagi meneleponnya, ku tunggu hingga ada waktu yang
tepat yaitu di saat santai mu. Dan dua jam kemudian aku langsung menelepon mu
lagi karena biasanya dua jam itu cukup untuk perjalanan dari jambi ke Muara
Bulian. Saat itu jam sudah menunjukkan jam 22.00. Dua jam lagi tanggal 6 itu
berlalu, namun di sanalah aku mulai resah mengapa engkau tak mengangkat dan
justru mematikan telepon ku. Tapi karena aku masih sangat ingin menelepon mu
akupun terus mencoba bahkan hingga 5 hari berikutnya. Seperti cerita ku pada
postingan tanggal 6 yang lalu, aku mencoba berfikir positif mungkin malam itu
kamu lelah seharian perjalanan sehingga kamu tertidur lebih awal dan paginya
saat aku kembali menelepon kamu masih tak menganggkat mungkin karena tidur
terlalu malam hingga kamu harus bangun kesiangan, itulah yang terlintas di
fikiran ku saat itu.
Hari itu
tanggal 6 telah berlalu, jujur di dalam hati ku, aku merasakan kekecewaan yang
sangat luar biasa sekali. Aku tak dapat mengucapkan selamat ulang tahun pada mu
langsung ditelepon hari itu meskipun aku telah mencoba menghubungi mu hari itu.
Ternyata tindakanku mempertimbangkan kesibukan mu yang menyebabkan aku harus
menunggu malam untuk menelepon mu hari itu juga telah salah, dan hal itu juga
yang menjadi penyebab kamu begitu marah pada ku, seharusnya hari itu jikapun
aku tau kamu sedang menyupir seharusnya aku tetap menelepon mu walau akan
menganggu mu, setidaknya aku tidak akan merasa sekecewa ini, karena jam tidak
akan bisa di putar lagi. Aku mengerti apa yang engkau rasakan, seandainya
kejadian ini di balikkan pada ku aku mungkin akan merasa kecewa juga. Tapi hari
itu aku bukannya hanya berdiam diri saja, aku telah melakukan sesuatu yaitu menghubungi
mu bahkan hingga lima hari berlalu tapi engkau tak menjawab telepon ku.
Seandainya malam itu walaupun sudah malam kamu mau mengangkat telepon ku
mungkin itu memang akan terlambat tapi setidaknya itu akan sedikit lebih baik
dari pada tidak sama sekali. Aku tak menyalahkan mu, karena ini aku akui
kecerobohan ku. Apa yang engkau rasakan saat ini sedang aku rasakan juga,
mengingat dari jauh-jauh hari aku telah menyiapkan surprise untuk mu bahkan
pada awalnya aku sangat bersemangat dan bahagia sekali karena akan mengirimi
kado hingga pada saat mengantarnya aku harus melalui hujan lebat. Namun pada
kenyataannya jua, apa-apa yang aku anggap benar ternyata tidak selalu benar
juga untuk mu, mungkin juga untuk orang lain. Karena memang hingga saat ini aku
merasa ada satu yang tidak tersampaikan oleh ku mengenai hari ulang tahun mu
yaitu ucapan langsung dari ku, walaupun di kado itu telah aku selipkan kertas
ucapan namun memang akan berbeda kesannya ucapan yang di tulis dengan yang di
ucapkan langsung, dan aku snagat merasakan hal itu. Sekarang usahaku menjadi
terasa sia-sia, rasanya jika waktu bisa di putar dan aku tau akan menjadi
seperti ini, maka aku akan menangis di tengah hujan lebat di saat aku menuju
loket mengantarkan kado itu untuk mu. Bagi ku cara mu mendiami ku dan
memikirkan perasaan sepihak saja seperti ini adalah hukuman yang sangat berat
dan membuat aku teramat sangat sedih sekali di bandingkan kamu harus menamparku
berkali-kali.
Seharusnya juga
di sadari jika ada dua hati yang bermain di sini, ada yang berjuang dan yang
diperjuangkan. Kekecewaan mu itu jugalah kekecewaan ku, karena lebih dari itu
aku sudah jauh hari menyiapkan segalanya untuk mu. Dan perlu di ketahui untuk
tanggal 03 saja aku selalu mengingatnya setiap bulan, padahal anniversary itu
hanya moment sekali setahun tapi bagi ku hitungan bulan, lantas bagaimana
dengan moment ulang tahun mu yang sekali setahun? Aku tidak pernah melupakan
moment ulang tahun mu, karena untuk ku moment itu bukan hanya spesial untuk mu
tapi juga untuk ku, itulah mengapa aku sampai memiliki ide semacam ini yang
awalnya aku anggap benar dan akan berkesan baik untuk mu hingga ide konyol ku
sendiri inilah yang memupuskan semangat ku.
Pilu rasanya
aku. Tak bisa ku berfikir lurus saat ini bahkan saat menyetrika bajupun tak
siap untuk ku, dan baju di lemaripun tak tersusun rapi lagi oleh ku. Keadaan
semacam ini sangat membelanggu hati ku.
Namun inilah
cinta, pada dasarnya saling melengkapi, dan tak ada seorang insanpun yang
sempurna di muka bumi ini, ntah itu fisik, ucapan, dan tindakan. Semua pernah
melakukan kecerobohan, kekonyolan, dan kesalah, tapi tak banyak kesalahan yang
disengaja karena pada dasarnya kesalahan itu dilakukkan karena tidak di
sengaja. Aku sangat menyesal dengan kecerobohan ku kali ini. Tak tau bagaimana
cara untuk memulihkan keadaan ini. Yang bisa ku lakukkan adalah menjadikan ini
sebagai pelajaran berharga untuk ku. Bahwa tidak selalu yang kita anggap benar
lantas benar pula untuk orang lain.
Tapi untuk kamu
sosok yang telah bertahun-tahun bersama ku, kamu mengetahui segala sesuatu yang
mungkin orang-orang tak tau dari ku. Mulut ku kadang kasar tindakan ku mungkin
kerap senonoh sehingga tak jarang tanpa aku sadari aku telah melakukan
kesalahan. Aku sangat menghormati mu bukan hanya sebagai kekasih ku tapi juga
sebagai rekan dalam hidup ku, karena memang dirimu yang paling dekat dengan ku
di bandingkan keluarga ku, kamu bisa membuat nyaman diri ku dalam apapun
keadaan ku. Namun tolong hargai jugalah rasa hormat ku. Mengertilah aku, juga
tindakan konyol ku, aku hanya ingin kamu tau ini aku, aku yang mencintai mu,
tak jarang aku menurunkan rasa malu ku untuk meredamkan amarah mu, namun
sepertinya etika baik ku mungkin tak selalu dapat di pahami oleh mu. Aku tak
pernah melihat kamu yang seperti ini kepada ku, ini jauh dari seperti apa yang
aku tau dari mu, aku tau kamu sangat menyayangi ku, kamu tidak akan pernah tega
memperlakukan aku seperti ini, dan itulah mengapa kamu baru memperlakukan aku
seperti ini untuk yang pertama kali, mungkin memang karena aku terlalu mebuat
mu kecewa dan bersedih kali ini. Namun aku percaya dari tindakan ku yang salah
ini masih ada paling tidak satu yang bisa berkesan dan bermakna untuk mu, tak
hanya hal negatif tapi juga masih ada hal positif yang bisa kamu lihat dari tindakan
ku ini. Mohon tolong mengertilah aku dan maafkan aku atas kesalahan yang
membuat mu semarah ini pada ku. Sungguh aku teramat sangat menyesal telah
kecewakan mu dan membuat mu bersedih. Semoga terketuk pintu hati mu untuk bisa
mengerti, dan mau menghubungi ku. Aku merindukan mu. :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar