Awalnya aku tidak pernah menyangka jika akan masuk ke dalam dunia pendidikan
lagi pada saat bangku perkuliahan ku. Ku kira yang berurusan dengan pendidikan
untuk ku akan berhenti di masa putih abu-abu ku saja. Sebab pada saat aku lulus
SMA yang tefikir di otak ku adalah aku akan meneruskan perkuliahan di bidang
kesehatan yaitu sebagai bidan. Bahkan tak terlintas jika aku akan masuk kembali
ke dalam dunia pendidikan yaitu sebagai seorang guru. Karena menurut ku saat
itu yang terpenting bukanlah memikirkan diri ku sendiri, tapi juga memikirkan
orang-orang di sekeliling ku yaitu keluarga ku.
Pilihan ku untuk melanjutkan perkuliahan sebagai seorag bidan sudah menimbang
banyak hal terlebih dahulunya. Pertama yang aku fikirkan jika aku kuliah
kebidanan selulus perkuliahan nanti aku bisa langsung PTT di desa terpencil dan
gajinya bisa aku gunakan untuk membantu perkulihan adik ku, kedua, jikapun tak
ada penerimaan PTT, atau masa PTT itu telah selesai kakak ku dan juga suaminya yang
bekerja sebagai tenaga medis yaitu dokter gigi mungkin bisa membawa ku untuk
honor di tempat mereka bekerja sementara ada penerimaan tes PNS.
Sungguh besar harap ku untuk bisa mewujudkan cita-cita ku itu. Namun sebuah
perkara besar tiba-tiba terjadi. Saat itu memasuki tahun ketiga meninggalnya
mama ku, di saat aku baru saja selesai UAN, dan belum lagi jelas duduk ku di
bangku perkuliahan tiba-tiba aku mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan
yaitu papa mengabari ku jika ia akan menikah. Saat itu aku yang di penuhi
dengan semangat untuk memilih akademi kebidanan mana yang bagus untuk ku pilih
tiba-tiba saja semangat ku hilang. Bahkan aku tak menghiraukan lagi aku akan
berkuliah apa nantinya. Hingga aku melewatkan banyak tes penerimaan mahasiswa
baru kebidanan saat itu. Aku masih terus larut dalam kesedihan dalam masa yang
tak ku sangka-sangka. Hingga saat aku kembali tersadar ternyata penerimaan
mahasiswa baru kebidanan semua telah selesai di laksanakan. Memang saat itupun
aku tengah mengikuti tes snmptn dan sbmptn dari sekolah ku di perguruan tinggi
negeri namun ternyata tiga kali aku mengikuti tes tak ada satupun yang lulus.
Hingga pada tes jalur mandiri yang terakhir saat itu pagi-pagi sekali
pengumuman hasil sleksi tes mandiri di umumkn dan lagi-lagi aku tidak lulus.
Kecewa rasanya aku. Akbid yang aku dambakan tak dapat aku masuki dan
universitas negeri jalus prestasipun tak dapat aku raih.
Pagi-pagi itu juga aku meminta teman ku untuk menjemput ku ke kos kakak ku kami
beranjak menuju sebuah kampus swasta untuk mengambil formulir pendaftaran,
kebetulan dua kampus swasta itu masih membuka gelombang pendaftaran yang ke
dua. Aku mengikuti tes gelombang kedua pada kedua kampus swasta itu. Di kampus
pertama aku memilih jurusan pendidikan sosiologi sedangkan pada kampus yang
kedua karena tidak memiliki jurusan sosiologi akupun asal memilih yaitu jurusan
bahasa dan sastra Indonesia. Dan ketika hasil sleksi penerimaan mahasiswa baru
keluar ternyata aku lulus di kedua kampus swasta tersebut. Berdasarkan
pertimbangan pilihan ku pun jatuh pada kampus yang pertama yaitu STKIP PGRI
Sumatera Barat dengan jurusan pendidikan sosiologi. Selain karena uang semester
pada tahun angkatan ku cukup terjangkau, jurusan yang terpilihpun adalah salah
satu jurusan yang paling aku minati saat SMA dulu sebab yang aku tau saat SMA
dulu yang namanya mata pelajaran sosiologi sangatlah menyenangkan tanpa
banyaknya hitung-hitungan. Dan terbukti hingga hari ini. Aku sangat menikmati
jurusan ku ini.
Saat ini adalah tahun-tahun ketiga aku kuliah, aku sudah berada pada semester 5
pada jurusan pendidikn sosiologi di STKIP PGRI Sumatera Barat. Aku tengah di
sibukkan dengan micro teaching saat ini. Rasanya aku seperti sudah menjadi
seorang guru saja padahal aku masih dalam proses untuk menjadi seorang guru.
Dan alhamdulillahnya dari semester satu sampai saat ini IP ku cukup baik nilai
ku pun hanya ada A dan B tidak ada satu mata kuliahpun yang gagal dan mengulang
untuk ku. Aku syukuri itu, semoga untuk kedepannya bisa aku pertahankan.
Sekali lagi, selamat hari guru untuk guru-guru seluruh Indonesia khususnya
untuk aku dan kamu. Semoga kita kelaknya bisa melahirkan putra dan putri bangsa
yang berakal dan berilmu pengetahuan yang baik. Cakap budi juga pekertinya. Itu
lah kita pahlawan tanpa tanda jasa.