Hy what up
gengs. Bagaimana liburan kalian, apa sudah memasuki libur minggu tenang, sedang
ujian, atau sudah mulai libur semester? Dikampus ku saat ini akan diadakan
ujian akhir semester (UAS). UAS dikampus ku terjadwal akan dimulai pada hari
ini yaitu tanggal 23 Mei 2016. Namun untuk kelas dan jurusan ku mendapatkan
jadwal ujian yang dimulai pada tanggal 24 Mei 2016. Itu berarti aku memiliki
kesempatan sebelum UAS dimulai untuk menulis laporan panjang mengenai libur
minggu tenang ku yang baru saja selesai hari ini.
Seperti ujian-ujian sebelumnya, pihak kampus ku selalu memberikan mahasiswanya
waktu libur selama seminggu sebelum melaksanakan UAS, libur yang diberikan
selama seminggu ini dinamakan minggu tenang, tujuannya agar mahasiswa bisa
lebih rileks ketika menghadapi UAS nantinya juga agar mahasiswa memilki waktu
tambahan untuk mempelajari kembali materi perkulihan yang akan di ujiankan.
Namun sayangnya, tujuan utama dari libur minggu tenang ini sering di miringkan
sedikit fungsinya oleh mahasiswa, salah satunya untuk liburan, walaupun mereka
membawa buku dan tugas-tugas berlibur, namun karena rentang waktu libur yang
cukup lama sehingga banyak dari mahasiswa yang memilih untuk membawa buku dan
tugas-tugas akhir ke kampung alias pulang kampung. Namun hal ini tidak berlaku
untuk ku. Seperti liburan yang sudah-sudah aku lebih memilih untuk tidak pulang
kampung ataupun mengunjungi orang tua ku dan justru mengisi waktu libur dengan
menyalurkan hobi traveling ku. Hal ini juga telah menimbang banyak hal yang
mungkin sebelumnya juga telah aku singgung sedikit pada postingan ku
sebelumnya. Reread ya gengs.
Jadi, untuk libur kali ini aku masih memilih lokasi liburan yang sama seperti
yang pernah aku posting sebelumnya yaitu Muara Bulian – Jambi. Ada beberapa hal
yang membuat aku kembali mengunjungi kota itu. Beberapa dintaranya adalah
karena kekasih ku berada di kota itu dan sedang disibukkan dengan pekerjaannya
yang aku rasa tidak memungkinkannya untuk mengunjungi ku disini, lagipun sudah
tiga bulan ini aku dan kekasih ku tidak bertemu. Terakhir bertemu adalah ketika
aku mengunjunginya ke Muara Bulian – Jambi ketika libur semester pada Februari
lalu, selain itu rasanya rindu memang tengah menggebu, apalagi aku memang
tengah membutuhkan orang-orang terdekat untuk menyemangati dan menguatkan ku
saat ini. Ada posisi sulit yang aku tempati di kampus maupun dirumah saat ini,
selanjutnya aku juga menimbang saat ujian selesai nanti adalah H-4 ramadhan
sehingga tak memungkinkan ku mengunjunginya pada saat ramadhan, selain tak
lumrah rasanya berkunjung ketika ramadhan teman yang menampung kedatangan ku
disanapun telah libur kuliah dan pastinya pada saat ramadhan ia sudah berada di
kampung, dan juga aku tidak yakin kekasih ku itu mau untuk pulang kampung saat
puasa dan lebaran terlebih jika harus berlama-lama di kmpung, kesimpulan ini
aku ambil dari kata-katanya pada ramadhan tahun lalu. Selesai lebaranpun aku
akan disibukkan dengan kegiatan PL ku selama lima bulan di kota Sungai Penuh,
penyebab berikutnya adalah diskomunikasi yang semakin tak bisa terkontrol
didalam hubungan kami. Kesibukan masing-masing sudah membuat diskomunikasi
semakin tidak masuk akal lagi.
Tak seperti
liburan ku sebelumnya, liburan kali ini kekasih ku tengah disibukkan dengan
pekerjaannya, dengan rutinitasnya, dan dengan teman-temannya. Jauh-jauh sebelum
keberangkatan ku kekasih kupun sudah memberi tahu ku tentang kegiatan yang
benar-benar tak bisa ia tinggalkan. Memang jadwalnya saja yang bentrok
dan akupun sudah menerka kemungkinan buruk apa yang akan terjadi jika aku tetap
memaksakan diri untuk mengunjunginya. Yaitu tidak akan ada kesempatan untuk quality time dalam masa liburan ku. Dan ternyata semua yang aku
prediksikan benar. Tapi tak apa karena aku juga mengerti bahkan jauh-jauh hari
sebelum kunjungan ku ke sanapun aku sudah menerka apa yang akan terjadi,
walaupun demikian aku senang bisa bertemu dengannya, lama sudah kami tak bertemu.
Bukan hanya sekedar untuk melepas rindu yang aku rasakan saja kedatangan ku
kali ini juga bertujuan untuk membuatnya bahagia bisa bertemu dengan ku di sana
tanpa harus aku menyibukkannya untuk datang ketempat ku ini yang mungkin justru
akan sangat menganggu pekerjaannya. Ya semoga saja seperti kebahagian ku,
kekesih ku itu juga merasa bahagia yang serupa karena bisa bertemu dengan ku 4
hari ini.
Kali ini memang tidak ada cerita yang bisa aku post hari per hari seperti
cerita sebelumnya, karena memang tidak ada hal yang terlalu berkesan yang bisa
aku ceritakan, salah satu yang mungkin bisa aku ceritakan adalah kebahagiaan ku
bisa bertemu dengannya, tak perduli berapa lama, tak perduli di tempat yang
seromantis dan seindah apa, yang jelas aku bahagia. Walau sebenarnya aku
benar-benar tak enak telah menganggu waktunya, tapi terus berharap ia akan
datang ke kota ini, menemui ku, dan mengetuk pintu rumah ku, aku rasa adalah
ketidak mungkinan yang selalu aku mungkinkan dengan banyak harapan dan mimpi-mimpi
ku salah satunya dengan membuka pintu rumah hampir setiap hari berharap ia
datang mengunjungi ku. Aku rasa ini hanya efek rindu saja sehingga membuat aku
menjadi perempuan yang melankolis dan sedikit dramatis saat rasa rindu mulai
menggebu. Dan bukankah kekasih ku itu juga merindukan ku namun tak
berlebih-lebihan seperti rindu ku dan ia masih kuat menjaga rindunya dan
seharusnya aku juga bisa baik-baik saja menjaga rindu ku. Loh kenapa jadi larut
dalam kesedihan bukankah aku akan bercerita tentang liburan yang indah?
Baiklah, ini bagian yang sedikit bisa menghibur ku selama liburan berlangsung.
Pada hari pertama aku berada disana aku sempat menghabiskan waktu beberapa saat
bersama kekasih ku itu, dan hari kedua aku hanya bersantai di rumah saja,
akupun juga telah menceritakan kemungkinan terburuk yang akan aku terima di
sana karena aku memaksakan diri berkeras kepala untuk berlibur kesana. Karena
hal itulah membuat teman ku yang baik hatinya merasa kasihan kepada ku. Ia pun
mengajak ku mengujungi kota Jambi pada hari kedua aku berada di sana. Kami
beranjak meninggalkan Muara Bulian sekitar pukul 13.00 dengan menggunakan motor
yang dibawa sendiri oleh teman ku saat pergi, namun saat pulang akulah yang
membawa motor itu, luar biasa nekatnya. Karena saat berangkat dari rumah masih
sangat siang, dan jalanpun tidak begitu ramai membuat teman ku bisa melajukan
motornya dengan kecepatan 70-80km/jam. Cukup cepat karena aku biasanya membawa
motor hanya dengan kecepatan 40-60km/jam. Saat berangkat ke kota Jambi kami
memilih jalan alternatif yang dapat menghematkan waktu selama perjalanan,
sehingga kami memilih melewati jalur perkebunan kelapa sawit, aku tak tau apa
nama jalannya, namun jalan yang kami lewati ini cukup bagus, selain beraspal,
jalan yang kami pilih ini juga tidak begitu ramai. Hanya saja rutenya yang
sedikit menakutkan untuk ku karena yang terlihat di sisi kanan kiri ku hanyalah
perkebunan kelapa sawit yang sepi. Aku hanya takut jika ditengah jalan terjadi
sesuatu pada kami atau pada motor kami, namun Alhamdulillah siang itu hanya
membutuhkan waktu 45 menit kami sampai di kota Jambi dengan selamat. Berikut
adalah foto perkebunan kelap sawit yang cukup menguji nyali ku.
Sesampai dikota Jambi kami langsung bergerak menuju Taman Anggrek Sri Sudewi yang terletak di jalan A. Yani, Telanaipura, Jambi tepatnya di depan kantor gubernur kota Jambi. Bagi kalian yang memang tidak tau sama sekali lokasi saat bepergian, kalian bisa menggunakan google map pada android untuk mencari arah jalan seperti yang kami gunakan hari itu hehe. Sesampainya di taman anggrek kita akan di suguhkan dengan bunga-bunga anggrek yang luar biasa indahnya (sedikit lebai, efek kesenangan sama bunga). Pada saat kami berkunjung kebetulan tengah dilakukan renovasi pagar pada setiap bagian bunga. Disana aku dan teman ku menghabiskan waktu untuk menikmati suasana dan pemandangan di selingi dengan penyaluran hobi ku yaitu berfoto. Hehe. Kira-kira satu jam-an kami berada di sana.
Karena melihat cuaca sudah mulai mendung kamipun meninggalkan taman anggrek dan bergegas menuju pusat perbelanjaan “Jamtos” namun sebelum kami sampai di Jamtos hujan sudah lebih dulu turun dengan derasnya. Sehingga membuat kami sedikit kebasahan. Sesampai di Jamtos kami beranjak menuju lantai 3 untuk mencari tempat makan sekaligus sedikit melepas penat karena perjalanan jauh yang baru saja kami lewati.
Hampir satu jam kami berada di Jamtos dan haripun sudah menunjukkn pukul 16.00
sore. Selesai di Jamtos kami melanjutkan perjalanan menuju salah satu tempat
yang cukup bagus untuk di jadikan objek foto. Yaitu taman jomblo. Eits bukan
karena namanya taman jomblo lalu tempat ini hanya untuk para jomblo ya gengs.
Kami sempat kesulitan saat mencari lokasi tujuan kami yang satu ini, sempat
menggunakan google map namun karena benar-benar tidak tau arah jalan kami
sempat tersesat, ya inilah akibatnya jika bepergian hanya bermodal nekat. Aku
sarankan untuk kalian yang akan bepergian sebaiknya mengajak paling tidak satu
orang saja yang tau arah jalan agar tidak tersesat dan menghabiskan banyak
waktu dijalan yang bisa saja mengacaukan semua plan yang telah di atur dengan
baik sebelumnya. Kembali pada taman jomblo yang menjadi tujuan kami
selanjutnya. Taman jomblo ini berada di jalan Jendral Basuki Rahmat, Paal Lima,
Kota Baru, Jambi. Lokasinya memang dipinggir jalan lebih tepatnya di trotoar
jalan, namun trotoar jalan ini telah di rancang dan di modivikasi sedemikian
rupa sehingga menjadi salah satu tempat yang bagus untuk bersantai apa lagi di
sore hari. Seperti yang kami temui saat berkunjung ke taman jomblo kami bertemu
banyak muda mudi bahkan keluarga yang tengah bersantai di sini. Apa lagi letak
taman jomblo ini langsung di hadapkan pada jalan yang membatasi monas Jambi.
Karena tidak akan ditemui di tempat lain akupun sedikit menyalurkan hobi
berfoto ku di tempat ini bermaksut hanya untuk mengabadikan moment saja.
Tak terasa hari sudah mulai gelap, kamipun sepakat meninggalkan taman jomblo
dan beranjak untuk kembali ke Muara Bulian. Berharap akan sampai rumah sebelum
malam, namun hal itu tidak terkejar oleh kami. Kami baru berangkat meninggalkan
kota Jambi sekitar pukul 18.20. Dan karena tidak melewati jalan alternatif yang
kami lewati saat pergi tadi sehingga membuat kami menghabiskan waktu hampir
satu jam lebih di jalan utama apa lagi saat pulang aku yang membawa motor dari
Jambi ke Muara Bulian dengan kecepatan 40-60km/jam ditambah lagi ini pengalaman pertama ku mengendarai motor dari Jambi ke Muara Bulian, sehingga membuat perjalanan kami sedikit
lelet karena aku sangat berhati-hati saat menembus gelapnya malam dan dinginnya
udara malam itu. Suasana jalan yang sangat ramai oleh truk-truk besar juga
merupakan hal yang sangat aku hati-hatikan malam itu. Dan Alhamdulillah sebelum
isya kami sudah sampai di rumah dengan selamat. Sebuah komentar untuk liburan
ku hari itu “ My Trip My Adventure”.
Karena aku masih memiliki janji bertemu dengan kekasih ku malam itu, akupun
melanjutkan dengan bersih-bersih dan siap-siap untuk bertemu kekasih ku. Tepat pukul 20.10 ia datang menjemput ku dan mengajak aku untuk duduk bersantai bersama
teman-temannya. Mungkin maksutnya agar aku dapat melihat langsung kesibukkan
apa yang tengah ia kerjakan di sana, maklum sifat ku yang cerewet dan suka
menerka-nerka sendiri apa bila tak diberi kabar ini mungkin memang sudah sangat
berlebihan namun hal itu tak lain karena aku menghawatirkannya, bukankah kemungkinan
buruk bisa saja terjadi tanpa di sangka-sangka ya aku harap dia selalu
baik-baik saja dan menjaga keselamatannya. Tapi selain tujuan utama itu aku
menangkap hal lain mengapa ia membawa ku bertemu dengan teman-temannya malam
itu. Karena mengingat selama ini mungkin kekasih ku tak pernah tampak
berkomunikasi dengan perempuan disana. Ya aku mengerti dan aku bahagia karena
ia mau dan berani memperkenalkan ku pada banyak teman-temannya. Namun sebelum
aku memperkenalkan diri ku disana, teman-temannya sudah lebih dulu tau jika aku
datang dari kota Padang. Ini membuat ku berfikir panjang, dan hal itu jugalah
yang membuat aku semakin yakin jika kekasih ku itu juga merasakan apa yang aku
rasakan. Tapi ada hal yang sedikit membuat aku tak enak selama di sana. Kekasih
ku terus saja menjadi bulian dari candaan teman-temannnya, melihat hal itu aku
sedikit kasihan padanya, hehe. Namun aku mengerti itulah teman-teman yang telah
berhasil membuat aku cemburu dengan waktu kekasih ku yang hilang dari ku. Tanpa mereka
mungkin kekasih ku tidak akan betah berada di kota itu dan mungkin bisa saja
pergi lagi ntah kemana seperti sebelumnya. Mereka teman-teman yang baik dan
penuh humoris. Aku berharap suatu hari teman-teman kekasih ku itu kembali bisa
bertemu dengan ku ntah saat acara pernikahan ku dengan kekasih ku tahun depan
atau mungkin saat aku kembali menjadi tamu di sana dengan status halal kami.
Mungkin akan berbeda lagi candaan yang akan aku temui disana.
Selesai malam itu, untuk hari ketiga aku hanya bersantai di rumah sambil
menunggu malam hari keempatnya. Yang mana pada malam hari keempat aku
sudah harus meninggalkan Muara Bulian dan kembali ke kota Padang ku ini untuk
bersiap-siap menghadapi ujian. Keberangkatan ku untuk kembali ke Padang memang
lebih cepat sehari dari rencana awal ku. Hal ini dikarenakan ada tugas akhir
yang belum aku selesaikan dan harus aku kumpulkan sebelun ujian dimulai pada hari
Selasa tanggal 24 Mei 2016.
Karena tidak terdapat loket dari bus yang ingin aku naiki dikota itu, akupun
memilih cara lain yaitu dengan menunggu bus di simpang BBC. Karena biasanya
setiap bus yang akan menuju Padang dari Jambi akan lewat dan berhenti di BBC
Muara Bulian untuk mencari tambahan penumpang. Cukup lama aku menunggu malam
itu kira-kira sejaman. Di sana aku diantar oleh tiga orang teman-teman yang
telah menerima dengan baik kunjungan ku lagi kali ini di kota itu dan kekasih
ku yang sudah mau meluangkan waktu untuk ku dan sudah mau aku ganggu
waktu-waktu berharganya. Namun semoga kunjungan ku yang berniat membuat mu
bahagia bisa bertemu dengan ku cukup untuk menebus kenekatan ku yang telah
menyibukkan mu beberapa hari ini. Aku akan sangat merindukan mu setelah ini.
Dan yang pasti aku sudah sangat bersemangat untuk menghadapi ujian dan menunggu
libur semester lagi setelah itu sehingga bisa kembali bertemu dengan mu ntah di
kampung ataupun di kota ku saat ini.
Seperti
biasanya, sebelum beranjak meninggalkannya ku raih tangan kanannya untuk
menyalaminya. Namun tak seperti biasanya yang mana aku selalu menyalaminya
dengan meletakkan tangannya di kening ku, dan untuk kali ini aku menyalaminya
dengan meletakkan tangannya di bibir ku dan ku cium punggung tangannya. Ada
rasa bahagia yang tak dapat aku ungkapkan disana, dan ada rasa terimakasih
telah meluangkan waktu untuk ku, menerima kedatangan ku, membuat ku bahagia,
dan mengobati rindu ku selama empat hari, semua hanya bisa aku ungkapkan dengan
cara ku menyalaminya yang berbeda malam itu dan hal itu juga menutup masa
liburan ku kali ini dengan penuh haru. Didalam mobilpun aku masih larut dalam
rasa haru karena merasa liburan ini sebenarnya masih ingin aku lanjutkan lagi
namun aku sudah harus kembali ke kota ku untuk ujian.
Kekasih ku tercinta, aku bahagia saat bersamamu, tak perduli di mana, selama
apa, dan kapan itu, aku selalu bersyukur karena masih dilimpahkan kesehatan,
kesempatan dan rizki yang cukup untuk mengunjungi mu. Semoga kebahagiaan yang
aku rasakan juga kamu rasakan. Maafkan aku yang telah nekat dengan keras kepala
ku sehingga menganggu waktu berharga mu dan menjadi menyusahkan mu. Terimakasih
telah menerimaku dengan baik pada masa liburan ku kali ini, aku bersyukur tuhan
masih menjaga rasa yang ada di antara kita, kamu mampu tepiskan pilu dan juga
memberi kebahagiaan yang tak aku temui di rumah ku, terlebih saat masa liburan
datang. Jaga kesehatan mu disana supaya bisa terus bekerja dengan baik. Aku
akan sangat merindukan mu lagi, apa lagi selama masa PL ku, tidak memungkinkan
aku untuk bepergian dari sekolah yang menjadi tempat ku PL. Doakan aku untuk
kemudahan dan kelancaran kuliah ku agar aku cepat wisuda, agar cepat tuhan
menghalalkan kita setelah itu. Insyaallah.