Karena
aku sudah berencana akan langsung kepasar dari kampus untuk membeli baju
kurung putih yang akan ku pakai PL pada hari senin, mau tidak mau aku harus
menggunakan sepatu yang tertukar itu mengelilingi pasar sore ini. Awalnya
aku mengira tidak akan ada efek apa-apa jika aku memaksakan kaki ku menggunakan
sepatu itu mengelilingi pasar karena sepatu tersebut hanya kebesaran dan masih
bisa dipakai. Tapi ternyata tak lama aku mengelilingi pasar ada dua bagian
dan lagi-lagi dikaki kiri ku yang mulai terasa perih, saat aku mengeceknya
ternya kaki ku lecet tergores oleh bagian sepatu yang memang kebesaran dikaki
ku. Perih sakit membuat aku harus sedikit pincang saat berjalan. Aku mencari
warung yang menjual handsaplas namun tetap saja handsaplas itu tak berpengaruh
apa-apa pada ku, jalan ku masih pincang, puas ku berfikir karena aku berada
ditengah-tengah pasar, akupun membeli
sandal jepit yang memang dijual tak jauh dari tempat ku berdiri saat itu.
Dalam
hidup ku masalah memang silih berganti tak jarang diiringi dengan kesedihan
yang berarti namun ada saja yang menghibur ku. Saat dimana aku tengah sedih
karena harus berjuang sendiri, memulai menulis sendiri, bolak balik kampus
sendiri, mempersiapkan PL sendiri tanpa ada yang ingin tau dan menyemangati
tiba-tiba kejadian lucu yang sedikit menghibur ku terjadi hari ini. Lucu saja
rasanya sakin aku dibuat semangat oleh cemeehannya hingga tertukar sepatu ku diperpustaakaan dan mengharuskan aku menggunakan sandal jepit mengelilingi pasar sore ini dengan atasan kemeja, batik dan bawaan ransel, tanpa memperdulikan
bagaimana pandangan orang-orang yang melihat tampilan ku hari ini tetap tidak
menjatuhkan semangat ku.
Hey,
lihatlah aku masih tetap bersemangat sejauh ini, meski aku tak bisa menutupi
sendu dan mata berkaca-kaca ku. Beberapa kali aku tiba-tiba terdiam, tersenyum
sendu dengan pilu dihati ku saat aku merasa yang aku lalui mulai terasa berat
dan semakin berat dengan masalah yang aku hadapi. Air mata itu, sedih, bahagia, terharu adalah rasa yang tak dapat aku
sembunyikan. Aku tersenyum sendu menatap hasil karya ku. Sedikit terbayang difikiran
ku susahnya saat dirinya melewati masa yang sama seperti ini dulu namun aku tak
beranjak dan tak berhenti menguatkannya ketika itu, tapi alangkah pilunya aku
tak mendapatkan balasan yang serupa itu. Aku tak marah atas perlakuannya kali
ini, apa lagi menyimpan dendam yang tak dapat ku kendali. Hanya saja aku sedih
meratapi diriku sendiri.
Aku
tak menyesal pernah terlalu baik pada seseorang, sekalipun ada yang mengatakan
pada ku menjadi orang baik berarti siap untuk dikecewakan, karena memang salah
satu hal yang menyedihkan ketika kamu terlalu baik pada seseorang adalah dia
akan berfikir kamu begitu bodoh untuk dimanfaatkan namun bagi ku tak ada yang
membatasi untuk aku berbuat baik selagi ketulusan bersama ku “tetaplah menjadi orang baik, suatu saat
jika beruntung kamu akan bertemu dengan orang baik atau ditemukn oleh orang
baik” tak ada satu perkarapun yang luput dari pandangannya kebaikan sebesar
biji zarahpun akan mendapatkan balasan pada waktunya begitupun dengan
kejahatan. Karena balasan itu nyata hanya perlu menunggu waktunya saja. Untuk proposal
skripsi ku semoga ada satu yang di acc. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar