Bagaimana
mungkin ia meminta ku untuk tidak memikirkannya, jika setiap detik yang
terlintas difikiran ku adalah dirinya. Betapapun aku tau mungkin saat ini
mencintai ku sudah menjadi sesuatu yang menyulitkannya dan menyayangi kupun sudah menjadi sesuatu yang memaksanya, namun jikapun ia
harus tau mempertahankannya dan memperjuangkannya adalah sesuatu yang juga tak
mudah untuk ku tapi aku tak pernah merasa disulitkan apalagi merasa terpaksa. Aku
memang seperti tengah bermain dengan gemelut hati ku sendiri, aku tak tau
perasaan apa yang terlintas didalam hati ku ini. Aku berusaha menyembunyikan
pilu ku hingga yang orang-orang lihat adalah senyuman terbaik ku, namun aku tak
bisa menyembunyikan sendu ku jika fikiran ku mulai bermain dengan perasaan ku.
Kekasihku, untuk ku diri mu bukan hanya sekedar pendamping dan pengisi hari-hari ku, lebih
dari itu dirimu membuat aku lebih berarti bukan saja untuk ku, untuk mu namun juga untuk
orang-orang disekeliling ku. Aku memang telah kehilangan segala kebahagiaan dan
garis kesenangan didalam hari-hari ku semenjak ibu tak lagi ada, namun
semenjak bersama mu membuat aku merasa semua yang hilang telah kembali kepada
ku. Aku kehilangan semangat untuk kuliah ku, namun saat aku memikirkan masa depan
ku bersama mu maka aku kuliah, aku kesulitan untuk mendapatkan nilai-nilai bagus
dalam masa kuliah ku namun karena memikirkan masa depan ku bersama mu aku
berusaha agar tak menambah semester yang akan melambatkan wisuda ku, akupun
kehilangan semangat untuk PL karena jaraknya yang jauh dan merasa itu akan
melambatkan wisuda ku namun saat ku ingat jarak PL mu yang melebihi jauh jarak
PL ku dan kamu mampu maka aku melanjutkan PL ku, aku berusaha memanfaatkan waktu PL dikampung dengan hal yang berguna untuk masa depan ku bersama mu yaitu melatih
kemampuan memasak ku untuk mu, dan saat memasuki semester tua ku
ini juga, aku kehilangan semangat untuk memulai menulis skripsi ku namun saat aku
memikirkan masa depan ku dengan mu aku mencoba memulai untuk menulis walau tak
sebagus tulisan mu, saat aku merasa apa yang aku tulis mungkin tak bisa sebagus
tulisan mu, aku mencoba mengingat prestasi mu, diri mu mampu menyelesaikan
kuliah mu hanya dalam 3,8 tahun lantas akupun bersemangat untuk bisa menyamai mu.
Sekalipun dirimu merasa kehancuran didalam keluarga mu telah menyulitkan hari-hari mu, perasaan, dan
menghilangkan arah serta semangat mu ketahuilah sesungguhnya ada seseorang diluar sana yang
menjadikan mu harapan dari sebuah keluarga masa depannya melebihi keluarga mu
saat ini, ketahuilah ada seseorang yang sebenarnya diam-diam menjadikan mu semangat
dari kerapuhannya, dan orang itu adalah aku. Seperti itu arti kamu didalam
hidup ku, lantas mengapa diri mu meminta aku agar tidak memikirkan mu? Meminta agar
aku tidak memikirkan mu sama saja diri mu menjatuhkan semangat ku.
Akan ada masa ketika kita disibukkan oleh urusan masing-masing. Saat dimana cinta dan setia
adalah taruhannya. Dan jarak tak lagi terasa ringan, kita akan
dihantam oleh rasa yang tak karuan. Ada masa dimana aku mungkin akan lupa
mengabari mu karena sibuk atau mungkin kamu yang tidak ingin membalas pesan ku
karena banyaknya pekerjaan mu. Pada saat seperti itu kamu harus ingat,
bagaimana kita telah melalui waktu yang tidak singkat. Dan kamu harus kembali
percaya, ada hal yang masih saling mengikat di antara sibuknya dunia kita yang membuat kita untuk tetap saling memikirkan. Tidak
ada yang membuat kita tetap kuat melalui semuanya, selain terus belajar menjaga
dan percaya, kita punya tujuan yang sama. Apapun yang aku dan kamu lakukan saat ini
adalah untuk kita dimasa depan nanti. Maka jangan meminta aku untuk tidak memikirkan mu, karena sama saja kamu meminta aku untuk menjatuhkan semangat ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar