Hay, what up gengs, sudah sebulan ne
aku gak ngeposting apa-apa di blog, bukannya lagi malas nulis ya, tapi
kebetulan kemarin hp lagi rehat di service center, jadi aku kehilangan jaringan
hotspot wi-fi. Dan kebetulan juga beberapa minggu ini aku sedang menghabiskan
waktu libur semester ganjil ku. Libur semester kali ini pihak kampus ku hanya
memberikan jatah libur selama 2 minggu, tapi aku menambah libur dengan
mengambil jatah di awal perkulihan karena memang biasanya kalau di awal
perkulihan masih banyak dosen yang belum masuk atau dosen yang masuk hanya
sekedar perkenalan dan pembahasan RPS saja. Seminggu pertama aku menghabiskan
liburan di kampung halaman ku Kerinci, Sungai Penuh. Kemudian selanjutnya aku
meneruskan rute liburan selama dua hari di kota Padang lagi sambil mengambil HP
ku yang baru saja selesai dari masa tehatnya. Dua hari di Padang dengan keadaan
yang saat itu cukup ekstrim, karena sedang terjadi badai membuat aku bergegas
melanjutkan rute liburan berikutnya. Awalnya aku berencana ingin mengunjungi
papa ku di Pekanbaru dari Padang ini sekaligus aku ingin cek up konsultasi
dokter di RS Pekanbaru, tapi karena menimbang banyak hal papa tidak mengizinkan
ku untuk berkunjung ke Pekanbaru yang seharusnya Pekanbaru juga merupakan
tempat ku berlibur di saat libur semester datang, karena rumah di Pekanbaru
juga rumah ku, walaupun sedikit banyak aku sangat mengerti bagaimana keadaan
keluarga ku saat ini, hanya saja kadang aku berfikir “kok ada ya orang tua yang
seperti tak merindukan anaknya?”, karena aku melihat jika teman-teman ku
biasanya sebelum libur di mulai orang tua mereka justru sudah sibuk menelepon
menanyakan kapan pulang dan berapa lama libur, namun untuk ku malah terbalik.
Tak mau larut dalam kekecewaan dan kesedihan akupun mencoba menepis hal itu dan
dengan hanya bermodalkan tekat dan nekat untuk pertama kalinya sendirian, kedua
kalinya dari Padang, dan keempat kalinya seumur hidup aku melanjutkan rute
liburan menuju kota Jambi, tepatnya di Muara Bulian, kabupaten Batang Hari,
Provinsi Jambi untuk mengunjungi kekasih ku dan melalui liburan yang tersisa
ini bersamanya karena memang sudah 3 bulan ini juga kami tidak bertemu, cukup
ekstrim memang karena rute perjalanan yang aku tempuh kali ini belum begitu
familiar oleh ku, dan syukur alhamdulillah aku selamat pulang dan perginya.
Hari Senin malam 25 Januari aku
beranjak meninggalkan kos ku di Padang menggunakan taksi yang sudah aku telepon
terlebih dahulu menuju loket bus tujuan Jambi yang jaraknya tidak terlalu jauh
dari kos ku. Awalnya aku sempat berniat ingin menaiki travel apv saja, namun salah seorang kakak kos ku
menyarankan ku untuk menaiki bus saja, karena mengingat aku perempuan, sendiri,
perjalanan malam hari, sebab jika di bus suasananya cukup ramai sehingga tidak
begitu menghawatirkan, hitung-hitung cari aman saja. Pagi-pagi sekali di hari
Selasa sekitar pukul 04.30 aku sudah sampai di Muara Bulian, aku sempat
kebingungan dimana alamat yang aku cari. Yang aku tau hanya nama jalannya saja
namun tak tau lokasinya dimana. Supirnyapun seperti kebingungan mengarahkan ku
karena nama alamat yang aku sebutkan ternyata sama seperti nama alamat yang ada
di kota Jambi. Buspun berhenti di depan sebuah RS yang awalnya aku kira alamat
yang aku maksud sudah terlewatkan namun ternyata aku belum sampai di alamat
yang aku maksud. Untung saja supirnya baik karena melihat aku perempuan seorang
diri ia melanjutkan perjalanan sedikit lagi dan berhenti pas di simpang jalan
yang aku maksud dan di sana teman ku yang baik hatinya sudah menunggu sendirian
dengan menggunakan motornya. Aku akui wonder women banget teman ku yang satu
ini, di luar masih gelap, sepi, dingin, tapi ia berani keluar dan menunggu ku
di tepi jalan persimpangan menuju kosnya. Aku jadi tak enak baru datang sudah
merepotkan. Sedari hari Selasa pagi hingga Minggu malam aku tinggal di kosan
teman ku itu, selama berada di sana aku di layani dengan sangat baik dan ramah
olehnya apa lagi urusan perut alias makanan aku sampai benar-benar tak enak
rasa sudah merepotkan dia. Karena sudah cukup lama tinggal di sana dan aku juga
sudah mulai segan dengan ibuk kosnya, akupun mengunjungi teman sekolah ku dulu
yang saat ini juga berkuliah di Muara Bulian. Jadi Minggu malam itu hingga Rabu
malam aku tinggal di kosan teman ku yang satunya lagi. Jarak rumah antara
mereka berdua juga tidak begitu jauh. Maka jumlah keseluruhannya adalah 9 hari,
ya pada rute liburan kali ini aku menghabiskan waktu selama 9 hari berada di
Muara Bulian.
Tidak sia-sia perjalanan dan
kunjungan jauh ku dari Padang karena selama aku di Muara Bulian kekasih ku,
keponakannya, dan kakaknya selalu mengikut sertakan aku di saat mereka akan
mengunjungi kota Jambi walau hanya sekedar menemani keponakan kekasih ku
berlatih tenis meja saja. 1, 2, 3, 4, 5 hari di Muara Bulian aku sedikit
merasakan kejenuhan karena rute liburannya tidak berubah-rubah. Liburan kali
inikan judulnya adalah quality time (temu kangen), setau ku biasanya qualiy
time itu selalu di manfaatkan untuk moment-moment indah yang jarang dan hanya
sekali-sekali seperti pergi makan, jalan-jalan, belanja, nonton, foto-foto,
senang-senang dan itu semua hanya berdua. Namun untuk aku dan kekasih ku hingga
seminggu aku berada disana aku belum melewati hal semacam itu. Karena aku
mulai suntuk dengan rute yang itu-itu saja, tanpa di ajak, akupun mengajaknya
(jadi terbalik mana yang cewek mana yang cowok :D) untuk mengambil hari Selasa
02 Februari sebagai hari quality time untuk aku dan kekasih ku itu (hanya
berdua). Siang Selasa itu juga aku dan kekasih ku mengunjungi kota Jambi dari
Muara Bulian. (Sedikit banyak dan aku rasa memang banyak ada kekecewaan yang
aku rasakan pada quality time kali ini, namun tak perlu aku ceritakan, cukup
tau saja, karena ini juga cerita bahagia jadi aku rasa kesedihan, kekecewaan
yang sama tak perlu di ceritakan.)
Lanjut cerita sesampai di Jambi kami memutuskan berhenti di
sebuah rumah makan atau restaurant yang berada di Jalan Pratu Satir, no 90,
Kebun Kopi, Jambi untuk sweet lunch. RM kali ini lokasinya sangat unik. Temanya
adalah taman dengan menu utamanya adalah bebek jadi nggak salah ya kalau nama
RM ini biasa di sebut “Duck tale park them restaurant (RM Duck Tale)” Jambi.
Menu yang di sajikan sangat banyak namun hidangan utamanya adalah bebek seperti
nama RM nya. Tapi bagi yang tidak suka bebek juga bisa memesan menu lain, di RM
ini juga di sediakan menu ayam, sedangkan untuk minuman juga terdapat banyak
pilihan. Harga yang di tawarkan juga tidak terlalu menguras kantong, paling
tinggi harga yang di tawarkan adalah kisaran Rp 45.000,- kebawah namun aku lupa
menu apa itu. Karena saat itu aku dan kekasih ku memesan menu ayam cabe hijau
@18k, ayam goreng kalasan @18k, juice buah naga @20k, teh manis hangat @6k.
Rasa, harga, dan suasana pada RM ini nyatu banget karena tidak hanya suasananya
yang cantik dan indah, tapi harga yang di tawarkan pada setiap menunya juga
sebanding dengan rasa yang disajikan. Ayam di goreng sangat renyah sehingga
saat di gigit kriuk-kriuknya langsung terasa, aku rasa untuk menu bebek bagi
yang tidak menyukai bebek mungkin akan menyukai bebek jika bebek yang di
sajikan juga di goreng renyah seperti menu ayam. Bagi yang bingung mau cari
lokasi lunch, dinner, quality time yang sweet dan berkesan mungkin RM Duck Tale
yang berada di kawasan Kebun Kopi ini bisa menjadi pilihan untuk kalian gengs.
Berikut adalah hasil jepretan selfie ku saat sweet lunch besama yang tersayang
kekasih ku.
Tak terasa ternyata sudah sore saja
kamipun meninggalkan RM Duck Tale dan beranjak menuju Menara Gentala Arasy
Jambi yang berada di samping Ramayana Jambi, lokasinya sangat mudah di cari dan
untuk penduduk kota Jambi tentunya semua mungkin sudah sangat mengenal lokasi
ini. Aku dan kekasih ku memilih memarkirkan kendaraan di Ramayana saja untuk
faktor keamanannya dan sedikit berjalan kaki menuju Gentala Menara Arasy. Ini
nih rute yang banyak menghasilkan jepretan nan elok dari FG handal ku kekasih
tercinta. Tapi nggak bisa semua aku post ya foto-fotonya banyak banget. Karena
bukan hari libur jadi saat aku dan kekasih ku berkunjung suasana di Menarapun
tidak terlalu sesak. Sehingga aku dengan mudah menemukan pose-pose yang sweet
saat berfoto ria.
Haripun beranjak malam. Aku dan kekasih ku bergegas
meninggalkan Menara Gentala Arasy untuk kembali ke Muara Bulian, takut-takut
jika akan kemalaman sampai di Muara Bulian karena mengingat jarak Jambi dan
Muara Bulian adalah sejaman. Sesampai di Muara Bulian, eits.. aku tidak
langsung pulang ke kos teman ku. Masih sempat-sempatnya aku mengajak untuk
berhenti makan pecel lele tapi yang di pesan pecel ayam :D (ngajak ya, bukan di
ajak, haha). Memang kalau udah urusan perut kadang suka lupa waktu deh. Selesai
makan barulah kekasih ku mengantarkan aku kembali ke kosan teman ku.
PUAS BANGET untuk hari Selasa itu,
yang begitu baru namanya QUALITY TIME, berkesan, bermakna, dan hanya berdua.
Tapi apa nggak ada yang mau ngucapin “Tft (thanks for today) ke aku gitu? Cuma
sayang aja masak tunggu di ajak terus, kapan ngajak? Kapan-kapan! Haha. Tapi
nggak apa-apa, aku bukan tipekal cewek manja yang suka nyusahin pasangan, yang
kemana-mana tunggu di ajak, yang beli apa minta di bayarin, minta ini, minta
itu, begini dan begitu, karena aku tidak menuntut pasangan ku untuk sama
seperti pasangan orang lain. Toh kalau pasangan ngerti pasangan pasti pahami. Kalau
nggak ngerti ya nggak akan memahami. Setiap orang pasti punya harga diri masing-masing
kok, punya image yang harus di jaga, dan punya rasa malu yang ada batasnya. So simple,
aku cukup tau saja. Yang penting diri ku, pengertian ku, pemahaman ku, harga
diri ku, image ku, rasa malu ku, dan semua tetap terjaga.
Hari berikutnya Rabu. Aku sudah
mulai packing nih karena malamnya aku sudah harus kembali lagi ke kota Padang
untuk melanjutkan aktivitas ku seperti biasa yaitu kuliah, proposal skripsipun
sepertinya sudah menanti ku di kampus :D. Karena di Muara Bulian tidak terdapat
loket bus yang ingin aku naiki. Kekasih ku pun mengantarkan dan menemani ku menuju BBC Muara Bulian untuk menunggu bus
dari arah Jambi yang lewat menuju Padang atau biasa di sebut naik di jalan.
Tapi kalau naik di jalan begini kita jadi nggak bisa milih bangku apa lagi
milih duduk di bagian depan ya gengs, untuk yang mabuk perjalanan mungkin hal
semacam ini sangat beresiko, lebih baik pesan tiket dan naik dari loket saja
untuk jaga-jaga karena perjalannnyakan cukup jauh.
Nah itulah sedikit cerita dari libur
semester ganjil ku kali ini. Sangat mengesankan semoga aku nggak kapok untuk
berlibur ke Muara Bulian lagi. Dan terimakasih banyak waktunya untuk kekasih ku
tercinta, kakak ku, keponakan ku, teman-teman ku. Happy holiday, happy long
weekend. Tft. I love u somuch all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar