Harga menghargai, hormat menghormati
adalah hal sederhana yang berguna dalam menjalani kehidupan ini dan sangat
mudah untuk di laksanakan namun sayangnya kerap di lupakan. Berbeda orangnya
berbeda pula tingkah dan perilakunya. Didalam sebuah hubungan ada berbagai
macam ragam ceritanya, ada orang yang ketika ia di dampingi ia mendapat
perlakuan baik, ia di hargai, di hormati, di sayangi, dan di cintai dengan
setulus hati justru tak membalas hal yang serupa, begitupun pada orang-orang
sebaliknya. Padahal ketika keadaannya di balikkan pasti kita dapat merasakan
bagaimana perihnya makna sebuah keiklasan dan keridoan, yaitu iklas dan ridho
mendampingi seseorang dengan kerendahan hati. Lantas mengapa masih saja ada
orang-orang yang melupakan hakikat dari cinta dalam kehidupan, yaitu
kebersamaan? Ada orang yang ketika sulit baru akan mencari bahkan ada orang
yang saat sulitpun engan mencari? Mereka lupa maknanya harga menghargai dan
hormat menghormati dalam kehidupan. Meski sulit rasanya diri untuk berbaik
ucap dan tindakan kepada orang lain lalu bukan berarti orang tersebut akan
membalas hal serupa kepada kita. Tidak semua orang di perlakukan buruk akan
membalas dengan keburukan pula. Karena makna dari mencintai adalah harga
menghargai dan hormat menghormati. Di saat mereka mencari, kita malah pergi
bukan berarti di saat kita mencari, merekapun akan pergi. Cinta tidak setega itu
kawan. Lalu apakah ada yang mengerti mengapa masih ada orang-orang yang engan
menerapkan harga menghargai hormat menghormati di dalam hidup ini, toh pada
dasarnya kita adalah manusia yang saling membutuhkan. Apakah keangkuhan dan
kesombongan yang menjadi alasan? Lalu apa yang bisa kita sombongkan di dalam
hidup ini? Apakah kita merasa sudah benar dan mereka salah? Apakah kita merasa
memiliki segalanya sehingga tak memerlukan mereka? Apakah derajat kita jauh
lebih tinggi dari pada mereka? Dan apakah kita sudah sangat sempurna tanpa
kekurangan (tampan, cantik, mapan, hidung mancung, bola mata coklet, bulu
mata lentik, bibir tipis, badan langsing, tubuh tinggi, rambut panjang dan
lurus, dandanan rapi, wangi dan kekinian)? Bukan itu semua. Sebab apa yang kita
punya belum ada apa-apanya dengan kepunyaan allah swt. Intinya tidak sepantasnya
kita bersifat angkuh dan menyombongkan diri dengan tidak meghargai dan
menghormati sesama. Belajarlah untuk mulai menghargai dan menghormati perasaan
dan tindakan orang lain walaupun mungkin tidak penting bagi kita, tapi bernilai
sekali bagi mereka. Karena berendah hati bukan saja dapat menyelamatkan diri
namun juga mampu menenangkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar